Resensi Buku : Demokrasi dan HAM dalam Kartun Pers

Judul: DEMOKRASI & HAM dalam KARTUN PERS
Penulis: kolaborasi
Tebal: 178+x halaman
Penerbit: Institut Ecata-INPI Pact
ISBN: 979-95357-27

Kekuatan karya kartun terletak pada bentuk visual, yang menghemat kata, bahkan tidak memerlukan keterangan dan komentar sama sekali. Kartun merupakan visualisasi yang simpel, padat berisi. Kartun yang baik harus mempunyai sisi kontekstual dimana merefleksikan isu atau pergulatan pemikiran yang berkembang di masyarakat. Buku kumpulan kartun dan karikatur ini merupakan karya dari kartunis-kartunis nasional yang sudah lama berkecimpung dalam dunia kartun dan karikatur di berbagai penerbitan.
Buku ini merefleksikan permasalahan demokrasi dan HAM dari kartunis Dwi Kundoro B, GM Sudarta, M. Fauzie, Pramono RP., Prianto Sunarko dan Tarcisius Sutanto. Mereka bekerja sebagai kartunis di Tempo, Kompas, Suara Pembaharuan, D&R dan Jakarta-Jakarta.
Tema Demokrasi dan HAM merupakan tema yang marak diangkat setelah reformasi, sejak jatuhnya rezim orde baru dengan mundurnya presiden Soeharto.Wacana Demokrasi dan HAM sekadar wacana pada masa orba karena kekangan dari negara, sejak reformasi terjadi gerakan besar-besaran untuk perbaikan seluruh kehidupan. Wacana keterbukaan, kebebasan berpendapat, demokrasi dan HAM adalah hal urgent yang diselesaikan dan diwacanakan bagi seluruh anak negeri. Kartun adalah alat yang efektif untuk melontarkan wacana karena dengan kekuatan visualisasi dan langsung mengarah pada masalah yang terjadi. Membaca kartun membuat orang akan merenung, berpikir ke depan dan interpretasi dari kartun yang dilihat.
Dwi kundoro adalah kartunis yang dikenal dengan bapak pencipta Panji Koming dan menjadi salah satu legenda kartun Indonesia. Panji Koming memadukan unsur lama dengan unsur yang aktual. Unsur lama adalah jaman majapahit yang dipadu dengan berbagai peristiwa yang sedang mewarnai negeri.
G.M Sudarta merupakan kartunis kebanggaan Indonesia. Om Pasikom adalah ikon dan identitas bagi GM Sudarta. Karya-karya GM Sudarta menampilkan gambar yang simpel namun langsung to the point.
M. Fauzie adalah kartunis dari majalah Jakarta-Jakarta yang mempunyai teknik visualisasi yang simpel dengan goresan yang apa adanya. M Fauzie mempunyai pandangan bahwa kartun adalah media yang layak untuk penyampaian gagasan dan pikiran pada persoalan yang sedang terjadi. Kartun yang baik lahir dari hati, pikiran jernih dan niat yang bersih.Kartun ibarat cermin untuk menertawakan diri sendiri, masyarakat dan politik dengan proses pemaknaan dari balik peristiwa yang ada.
Pramono R.Pramoedjo, kartunis Suara pembaharuan dengan penggambaran yang menampilkan detail dan goresan yang halus. Kartun menggambarkan suatu peristiwa yang dikemas dengan cerita pendek dan menekankan gaya lucu, lelucon, distorsi dengan muatan yang dilebih-lebihkan. kartun yang cerdas adalah kartun yang menampilakn kritik dan pembelaan terhadap pihak yang dirugikan, jadi bukan sekadar humor.
Prianto Sunarko adalah kartunis Tempo yang mempunyai teknis visualisasi dengan gaya yang lugas, prinsip yang baik dalam kartun bukan hanya gambar yang utuh dan berusaha meminimalisir tulisan. perlu pergulatan yang lama dalam proses kreatif terutama dalam pencarian ide. ide adalah pondasi bagi kartun yang baik.
Tarcisius Sutanto adalah kartunis di Jakarta Post dan Pikiran Rakyat. Kartun menurut Sutanto dibagi menjadi dua yaitu kartun biasa dan kartun luar biasa. kartun biasa hanya sekadar lucu dengan humor-humor yang bersifat anekdot keseharian. Kartun luar biasa adalah kartun yang mempunyai tema dengan konteks peristiwa yang sedang aktual dan sarat kritik. opini dalam kartun sosial dikemas dalam penampilan humor sehingga orang bisa tertawa sekaligus merenung. Kartun sosial tidak hanya mengkritik namun membangkitkan kesadaran untuk menyentuh nurani masyarakat agar kembali ke jalan yang seharusnya.
Buku kumpulan kartun ini membangkitkan kesadaran dan memberi pengetahuan akan konsep demokrasi dan HAM. Kartun adalah media yang baik untuk menumbuhkan semangat demokrasi melalui kebebasan berpendapat dan dapat menyuarakan suara hati masyarakat. Kartun sosial membantu HAM dalam memanusiakan manusia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resensi Buku : Demokrasi dan HAM dalam Kartun Pers"

Post a Comment