Eksotisme Jawa (Resensi Buku)



Judul        : Eksotisme Jawa (Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa)
Penulis    : John Joseph Stockdale (1770-1847)
Tebal        : xxxiv + 352 halaman
Penerbit  : Progresif Book
ISBN        : 979-1137-12-9

Buku Eksotisme Jawa (Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa) karya John Joseph Stockdale(1770-1847) memberikan gambaran Jawa dan masyarakatnya pada masa pendudukan Inggris. Buku ini mendeskripsikan secara detail keadaan alam, tingkah laku orang Jawa dari perspektif orang Inggris, fashion, flora fauna sampai cara otoritas kolonial saat itu dalam memberi hukuman bagi orang pribumi yang dianggap membangkang.  

Buku ini tidak hanya menggambarkan sisi keindahan alam Jawa, namun pada masa itu pencemaran lingkungan sudah terjadi dalam bentuk bangkai kuda dan hewan ternak yang penulis temui di daerah muara sungai. Tanah berlumpur dan bau disekitar hutan bakau yang menyengat dibahas juga oleh John J. Stockdale. Dalam buku ini kita juga menemukan fakta tentang segmentasi berbasis etnis antara Jawa dengan Cina dan Arab yang mempunyai sisi kontradiktif dalam alokasi akses kehidupan terutama masalah ekonomi. Orang Jawa biasa bekerja pada keluarga bangsawan barat sebagai pembantu sampai gundik, sementara orang Madura lebih banyak menjadi tukang pukul bagi pejabat atau bangsawan barat. 

Orang jawa tidak memiliki kepemilikan tertentu, puas dengan hanya yang serba sedikit. Makanan pokok mereka yang tinggal di dataran rendah adalah nasi,  dengan sedikit ikan. Mereka yang tinggal di dataran tinggi dan di pegunungan mengkonsumsi umbian tertentu yang disebut tallas dengan sedikit garam yang dibuat dari abu kayu tertentu. 

Orang Jawa memiliki watak pemalas dan perlu usaha keras untuk bisa membuat mereka bekerja. Hal ini disebabkan karena negerinya berada di wilayah yang panas dan berada di bawah pemerintahan yang sewenang-wenang merapas harata milik mereka. Bukan alasan yang kuat jika dikatakan bahwa iklim yang panas mempengaruhi watak orang jawa sehingga memiliki sifat pemalas karena orang-orang china yang juga hidup di pulau jawa, di pulau yang sama dengan orang jawa, hidup bersebelahan dengan orang jawa, tapi mereka menggarap tanah yang terbengkalai di sekitar tempat tinggal orang pribumi. Dalam ketekuna dan kerja kerasnya, mereka melebihi para pengusaha eropa.

Menurut saya ada dua hal yang menarik setelah membaca buku ini adalah deskripsi tentang aneka buah asli Indonesia dan teknis hukuman bagi pribumi. Buah khas Indonesia diantaranya Durian, manggis, sirsak dijelaskan dengan detail disertai perbandingan dengan buah asli Inggris dari bentuk, tekstur dan rasa. Terakhir yang membuat miris dalam buku ini adalah cara menghukum pribumi dengan menusuk besi ke sela-sela kulit punggung kemudian terhukum diberdirikan pada tiang kayu sampai meninggal seperti halnya orang yang sedang disalib. Palang kayu diletakkan di lapangan terbuka terlarang bagi orang-orang untuk mendekat kecuali atas ijin penguasa saat itu.

Hal lain yang manarik dari buku ini adalah tentang pandangan etik-emik terkait alam setelah kematian dalam perspektif orang Inggris.
 
" Mereka tidak mengubur orang yang mati dengan peti tapi  dengan sekedar mebungkus dengan selembar kain putih dan menguburnya  lalu menancapkan dua batu diatasnya, satu di kepala satu di kaki. Mereka percaya bahwa kedua batu itu berfungsi sebagi tempat duduk malaikat kematian yang akan bertanya tentang perilaku mereka semasa hidup"

Buku ini berguna sebagai bahan acuan untuk yang ingin menulis etnografi, deskripsi yang mendetail dalam buku ini bisa sebagai daya dukung kalau buku ini bisa dikatakan sebagai karya etnografi. Etnografi pejabat Inggris yang menetap sementara dalam rangka tugas di tanah Jawa. Semoga budaya menulis dapat tertular setelah kita membaca buku ini. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Eksotisme Jawa (Resensi Buku)"

Post a Comment