Drakula Imsak

Ramadan pertama di Jogja, lebih sepi dan jauh dari hingar bingar gema speaker sebagaimana di kampung halaman.. Mulai dari Sholawatan, diba' sampai berbagai bunyi penanda datangnya imsak. Imsak adalah batas orang yang akan puasa (istilah saya Syaman) untuk menghentikan urusan makan minum. 
Mangsa Empuk 
Tiwul toon kali ini tetap berkutat pada arsip gambar lama mengenai kisah seorang drakula yang juga berpuasa. Drakula hantu bule yang kaya raya dan biasa tinggal di kastil nan terpencil, dapat berubah menjadi kelalawar dan suka makan darah. Kali ini Tiwul sedang jalan-jalan pada malam hari dan dia tidak sadar jika ada yang mengikutinya yaitu drakula yang haus darah. Mungkin siang harinya drakula itu juga ikut berpuasa dan siap menerkam sasaran. 
Waktunya Imsak
Ketika taring sudah meruncing dan mangsa telah tidak punya kuasa, terdengar suara yang menghebohkan: "Waktunya Imsak !!"..dan kontan drakula tadi sadar bahwa batas waktu makan dan minum telah habis. Kartun ini saya buat pada tahun 2007, dan dikirim untuk kartun strip , rublik senyum itu sehat, Jawa Pos. Walau tidak sampai dimuat namun kartun tersebut memberikan pelajaran tentang pentingnya aspek komunikasi dalam suatu komunitas. Tanpa komunikasi yang intensif, mustahil suatu komunitas dapat bertahan  termasuk komunikasi budaya dan wacana. Suara yang sama dari setiap masjid yang mengabarkan waktu hitung mundur di masjid Jawa Timur menjadi penanda waktu menjelang imsak. Sejak kecil saya akrab dengan suara siaran dari Masjid Rahmad Kembang Kuning Surabaya tersebut. Kini di Jogja, untuk waktu imsak hanya mengandalkan weker dan siaran televisi. Selamat puasa pertama. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Drakula Imsak "

Post a Comment