Soto Ayam Lamongan Sartika Waru

Masa kecil ketika ditanya guru di sekolah, nanti gedhe ingin jadi apa. Jawaban saya sederhana. Ingin jualan soto kelak kalau besar. Alasannya simpel, banyak tetangga satu dusun bahkan beberapa desa tetangga yang sukses dengan berjualan soto. Soto ayam khas Lamongan menjadi ikon kuliner yang identik dengan kuah kuning dan taburan koya yang gurih. Penjual soto ayam Lamongan di Surabaya tersebar seantero kota. Ada yang keliling, ada yang nebeng di pinggir jalan sampai berupa rumah makan atau depot. 
Adalah depot Sartika Soto Ayam Lamongan yang terletak tidak jauh dari Stasiun Waru timur Terminal Bungurasih. Terminal bus bersejarah dalam perjalanan studi sebagai tempat transit perjalanan dari Malang ke Jogja. Panda sambung lumba-lumba setiap Rabu malam antara 2012-2014. Depot yang sudah cukup tersohor bagi masyarakat Surabaya dan Sidoarjo ini mempunyai menu istimewa yairu Soto Ayam Lamongan. Terletak di Jalan Brigjen Katamso No. 27 Waru Sidoarjo. Stategis pinggir jalan besar. Bagi warga Kota Surabaya depot ini membuka cabang di daerah frontage Siwalankerto jadi tidak pakai terlalu jauh ke Waru. 
Daftar Menu, Ramah di Kantong
Pada tanggal 15 Agustus malam -73 tahun yang lalu tepat ada rapat pemuda di lembaga bakteriologi Cikini untuk persiapan kemerdekaan RI- saya mengunjungi depot sekalian makan malam karena maksud hati ingin kontrol kandungan Bundae Malinowski apalah daya pulang ngantor malam dan kliniknya tutup, Tepat saat kami melintas di depannya. Sudah janjian via telepon tapi karena sepi orang klinik memilih untuk menutup duluan. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir di depot Soto Ayam Lamongan yang letaknya tidak jauh dari klinik kandungan langganan. 

Soto Ayam Lamongan Sartika dijamin ramah dikantong. Satu porsi dibandrol dengan harga di bawah 20k. Satu porsi Soto dapat divariasi dengan uritan (bakal telur ayam) atau jerohan. Ada pula menu Soto Ayam Spesial. Rasanya gurih dan Lamongan nyel, maklum sejak kecil dibesarkan di Lamongan yang setiap ada acara tertentu selalu tersaji semangkuk Soto Ayam dengan ciri khas bubuk koya gurih. Bubuk koya berasal dari kerupuk udang yang dihaluskan, dengan ditumbuk. Proses pembuatan Soto Ayam Lamongan itu rumit dari proses bumbu, menyiapkan kaldu, potong ayam sampai pernak pernik tambahan macam koya melalui penghancuran krupuk dengan tenaga ekstra. Jadi meracik Soto Ayam Lamongan itu berat, biar bakulnya saja. 
Bumil lahap 
Walaupun ada menu tambahan sebagai variasi seperti penyetan dan ayam geprek, Soto spesial tetap menjadi sajian yang patut direkomendasikan. Satu mangkok Soto mempunyai porsi yang cukup mengganjal perut sampai pulas tidur. Bagi yang ingin mengurangi asupan karbo, bisa request pada para waiters yang ramah dan cekatan untuk meminta pengurangan nasi dari porsi standar sebelum kuah disebar. Depot yang luas dan tempat makan ini dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengadakan acara makan romantis, makan bersama atau perayaan spesial lainnya. Pada bagian belakang ada tempat cuci tangan dengan desain laksana tempat makan di mall
Pemilik depot ini adalah Abah M. Athib yang masih satu dusun bahkan satu gang kampung brang wetan. Pada waktu awal keberangkatan boyongan ke Surabaya untuk menempuh kuliah S1 di Antropologi Unair tahun 2003, atas kebaikan beliau diantar dengan mobilnya sampai exit tol Dupak. Bicara tentang keuletan usaha-tanpa mendapat mata kuliah kewirausahaan (enterpreneurship) yang tenaga pengajarnya sendiri belum tentu memahami bahkan berpengalaman di bidang itu- secara membudaya orang dusun sudah menerapkan menjadi perantau di kota yang rajin dan tahan banting. Itulah sebab waktu kecil tidak ingin menjadi astronot, pilot atau dokter, tapi jualan Soto. Apalah daya takdir berkata lain, menjadi pendidik anak bangsa juga sesulit meracik bumbu soto. Harus terus belajar dan ikhlas mengajar. Nanti saja kalau sudah tua, menjadi kakek gaul peracik soto. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soto Ayam Lamongan Sartika Waru"

Post a Comment