Ngartun dan Ngopi (Ngartun part 8)

Kopi adalah minuman wajib saya ketika sore hari. Tanpa kopi sore terasa kurang nikmat. Banyak yang menyebut sebagai kopi holic atau kopi mania alias pecinta kopi. Perkenalan saya dengan kopi sudah terjadi sejak masa Sekolah Dasar. Saat itu, seorang tetangga membuka warung kopi di dekat sekolahku. Warung Cak Salam dengan Rp 350; kita sudah dapat menikmati secangkir kopi nikmat. Kopi lebih nikmat apabila ditemani oleh beragam camilan seperti gorengan, ketan manis dan roti gabin. Menjelang remaja tepatnya SMA setiap malam pasti ke warung kopi. Warung Cak Wujud menjadi jujugan tiap malam. Saat itu kopi sudah menjadi kebutuhan wajib kala belajar dan mulai menekuni dunia ilustrasi sebagai awal mula saya berproses dalam ngartun.
Kenapa kopi? kok bukan teh, susu, sinom, beras kencur bahkan tuak? Kopi adalah minuman yang membuat kita lebih relax dan fokus dalam menjalani segala aktivitas. Ngopi dan ngartun adalah dua aktivitas yang saling mendukung. Sebelum berbicara banyak tentang hal itu, mari kita belajar tentang ilmu perkopian.

Pelajaran 1..Sejarah Kopi
Tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiopia, yang pada saat itu merupakan tanaman liar di Ethiopia. Lalu tanaman kopi dari sini dikembangkan di Semenanjung Arab sekitar abad ke-15, yang terkenal menjadi Kopi Arabika. Kopi Arabika saat ini menjadi jenis kopi yang paling banyak diproduksi di dunia yaitu mencapai lebih dari 60 persen produksi kopi dunia.
Menurut legenda, kopi ditemukan oleh seorang pemuda Arab bernama Kaldi, seorang penggembala kambing. Ia selalu memperhatikan bahwa kambingnya selalu menunjukkan gejala gembira setelah menggigit biji dan daun suatu tanaman hijau. Karena penasaran, ia mencoba biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut, sejak itu lahirlah kopi menurut legenda di Arab.
Pada tahun 1610, tanaman kopi pertama ditanam di daerah India. Bangsa Belanda mulai mempelajari pengembangbiakan kopi pada tahun 1614. Lalu pada tahun 1616, mereka berhasil memperoleh bibit dan tanaman kopi yang subur dan langsung mendirikan perkebunan kopi di Srilanka dan tanah Jawa (Indonesia) pada tahun 1699. Kemudian oleh bangsa Belanda, tanaman ini disebar ke koloni Belanda di Amerika Tengah seperti di Suriname dan Kepulauan Karibia. Kemudian bangsa Perancis juga tertarik dengan perdagangan kopi ini. Mereka membeli bibit kopi dari Belanda lalu dikembangkan di Pulau Réunion sebelah timur Madagaskar. Namun mereka gagal mengembangkan kopi di sini. Lalu pada tahun 1723, bangsa Perancis mencoba mengembangkan tanaman kopi di daerah Pulau Martinik. Pada tahun 1800-an, tanaman kopi dikembangkan di Hawaii. Belakangan tanaman ini juga dikembangkan di Brasil dan daerah-daerah lainnya.

Pelajaran 2...Manfaat Kopi
Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.

Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke. Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.
(sumber: http://majalahkesehatan.com/manfaat-kopi-bagi-kesehatan/)

Ngartun membutuhkan keriangan dan penjiwaan yang total. Kopi adalah salah satu faktor penunjang yang dapat membuat seseorang menjadi lebih fokus, karena kopi dapat menstimulasi otak. Ngartun dan Ngopi berarti membuat gambar kartun yang didasari dengan kekuatan, gairah dan inspirasi yang dapat menghasilkan karya yang cermelang. Ada dua pilihan dalam ngopi: pra ngartun dan sambil ngartun. Pra ngartun berarti ngopi dulu sebelum ngartun minum kopi dulu, berguna untuk menghimpun ide dan berkontemplasi. Siapa tahu waktu di warung kita bertemu dengan orang-orang yang dapat dijadikan teman bertukar pikiran dan sebagai kritikus yang baik terhadap ide-ide kita yang akan dieksekusi. Pilihan kedua yaitu ngopi sambil ngartun, aktivitas ini bisa membuat proses ngartun terasa mengalir dan lebih santai. Resiko tentu ada misalnya akibat kurang waspada kopi bisa tumpah di karya kita atau kita salah meminum air cucian kuas dari tinta bak yang memang warnanya serupa dengan kopi.
Kopi adalah representasi tentang perjuangan hidup, rasa pahit di antara manis gula merupakan bentuk pelajaran bahwa kerja keras dan meninggalkan sejenak zona nyaman dapat menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ngartun dan Ngopi (Ngartun part 8)"

Post a Comment