Figur Antagonis dalam Shaun The Sheep (Kajian Teori Konflik dan Teritorial)

Etnokartunologi (Kandang FIB UGM) Kesehariian kehidupan manusia diisi oleh berbagai macam fenomena terutama saat berinteraksi dengan sesamaya. Konfik adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bersama yang meliputi amarah, ketidaksepakatan dan kesemuanya berujung pada konflik. Terkait dengan pihak yang berinteraksi kita sering menekankan pada dualitas kontradiktif antara yang baik dan yang buruk, peran protagonis dan peran antagonis. 
Dalam postingan kali ini saya mengangkat tokoh-tokoh antagonis yang biasa muncul dalam anilempung Shaun The Sheep. Tokoh antagonis adalah tokoh yang kita anggap jahat, selalu mencari celah untuk menjatuhkan pihak lain, suka berkompetensi, mengandalkan intrik dan kekerasan. Shaun The Sheep adalah animasi yang komplek dalam hal pembuatan, cerita serta pembagian tokoh. Walau setting terbatas hanya sekitar dunia peternakan dan kadang-kadang keluar dari lingkungan peternakan, keberagaman setting mempengaruhi makhluk yang hidup di situ. Kalau di peternakan ada figur non selain domba seperti manusia, alien, babi, kambing, serigala, pengantar pizza, turis, tikus tanah. 

The Naugthy Pigs (Courtesy of fanpop.com)
Tokoh utama yang menjadi antagonis terdekat adalah trio babi nakal (The Naugthy Pigs), tiga ekor babi yang hidup bersebelahan dengan Shaun dan kawan-kawan. Trio babi nakal mempunyai kebiasaan sering berkubang di lumpur, membuat masalah dengan kubu Shaun dan kerap menang sendiri. Babi yang menjadi tetangga satu kompleks peternakan ini dipisahkan oleh dinding penyekat yang menjadi batas jelas daerah teritorial antar ternak. 
Kucing Garong (Courtesy of fanpop.com)
Tokoh antagonis yang menjadi tokoh saingan bagi Shaun dkk adalah hewan kesayangan yang menjadi peliharaan peternak. Hewan ini lebih dimanja, cenderung pemalas dan kerap bermusuhan dengan Shaun. Hewan ini adalah kucing (saya lebih suka menyebut sebagai kucing garong). Kucing ini kerap membuat masalah di dalam rumah dan menyebabkan terjadinya diskriminasi dalam perlakuan terhadap hewan oleh manusia. Dengan taring dan cakar yang tajam, kucing garong menjadi ancaman yang bisa membahayakan para hewan terutama domba Shaun. Kucing ini lebih banyak berdiam diri di rumah, berlagak selayaknya manusia. Menonton televisi, main ke dapur, mengambil minuman dalam lemari es. 
Serigala (Courtesy of fanpop.com)

Tokoh terakhir yang menjadi tokoh antagonis adalah tokoh additional figur yang tidak selalu muncul dalam tiap episode. Ada tikus tanah, burung pencuri, kambing kampung yang suka makan segalanya sampai tokoh yang saya bahas sebagaimana gambar di atas adalah serigala. 
Serigala yang muncul adalah serigala yang rakus, licik dan berusaha untuk memakan salah satu domba yang ada dalam peternakan. Serigala ini menjadi ancaman yang bisa membahayakan keselamatan para domba khususnya Timmy dan ibunya. Serigala ini melakukan berbagai cara agar bisa memakan daging salah satu domba misalnya dengan melakukan penyamaran menjadi domba yang gagah perkasa dengan kostum khas Viking yang bertanduk. Tetapi sepandai-pandainya penyamarannya kedok buruknya akhirnya ketahuan dan keselamatan para domba di peternakan menjadi terjamin. 


Analisa
Tokoh antagonis dan teori konflik 
Teori-teori konflik dalam kajian ilmu sosial khususnya sosiologi terdiri dari empat teori pokok yaitu Teori konflik fungsionalisme, Teori analisis modern dalam kajian masyarakat modern, Teori konflik multidimensi dan teori sistem dunia. Teori konflik fungsionalisme dikemukakan oleh Lewis Coser menekankan pada fungsi konflik sebagai sarana perekat kebersamaan dalam masyarakat baik dalam lingkungan ingroup atau out group. Teori analisis konflik dalam masyarakat industri modern dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf, yang dipengaruhi oleh pendekatan Marxis dalam pergantian masyarakat secara cepat melalui revolusi yang merubah masyarakat. Teori analisa multidimensi dikemukakan oleh Randall Collins yang menyatakan bahwa konfllik dipengaruhi oleh kedudukan dalam strata masyarakat yang berkaitan dengan perebutan sumberdaya, status dan kekuasaan, adanya dominasi antara yang mempunyai sesuatu yang lebih terhadap pihak yang mempunyai sesuatu yang kurang. Teori sistem dunia (world system theory) dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein yang menekankan pada gagasan kontrol perdagangan global yang mendunia terhadap masyarakat non kapitalis oleh golongan kapitalis yang berperan sebagai patron ekonomi dunia (Johnson, 2008: 368).
Tokoh antagonis yang saya bahas dalam postingan ini terbagi menjadi tiga macam konflik, diantaranya konflik sektoral antara kubu babi dengan domba, konflik internal antara kucing dengan domba dalam lingkup  ruang yang intens dan konflik eksternal dengan datangnya pihak-pihak luar yang membuat masalah dengan peternakan domba. Jika saya tautkan dengan teori di atas, mengenai konflik dan tokoh antagonis, saya memakai Teori analisa multidimensi Randall Collins yang membahas konflik dipengaruhi oleh perebutan kedudukan dalam bidang sumberdaya, status dn kekuasaan. Faktor yang mempengaruhi jika kita kaji dengan teori ini adalah perebutan kasih sayang oleh kucing garong, perebutan kekuasaan dan sumber daya oleh trio babi. Konflik karena pihak luar dapat membantu dalam penguatan dan solidaritas antar pihak dalam kandang yang seragam terutama antar domba sebagai suatu komunitas. Konflik yang terbentuk dapat menjadi perekat kebersamaan khusunya lingkungan ingroupnya.

 Sumber: fanpoop.com
              Contempory Sociological Theory - An Integrated Muti Level Approach , Doyle Paul Johnson,
              Springer, 2008

Subscribe to receive free email updates: