Review Buku Mythologies karya Roland Barthes (1957)




Buku Mitologi karya Roland Barthes yang diterjemahkan menjadi “Membedah Mitos-mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Representrasi”. Pada bab terakhir mitos dewasa ini adalah bab yang memberikan penjelasan lengkap dan komprehensif tentang mitologi yang berkaitan dengan fenomena dan benda-benda yang ada di sekitar kita yang kerap dianggap remeh seperti iklan, fotografi, tayangan televisi sampai pada jargon iklan, namun bersifat aktual. Dan yang menjadi kajian utama dalam buku ini adalah foto seorang negro yang mengenakan seragam tentara sedang member hormat pada bendera Prancis. Gambar ini bermakna ganda sebagai bentuk kesetiaan warga yang multikultur di Prancis dan  imperium yang bersifat rasial di Prancis.
Mitos dalam buku ini bukan sekadar cerita yang terjadi pada masa lampau, legenda dan sebuah retotika yang bersifat naratif serta tidak bisa terbantahkan. Mitologi atau mitos menurut Roland Barthes bisa disamakan dengan “ideologi”. Beberapa catatan yang menjadi kajian kritis setelah membaca buku ini antara lain: pertama, mitos adalah sebuah tipe pembicaraan atau wicara yang menjadi suatu sistem komunikasi karena berisi pesan-pesan tertentu. Kedua, mitos adalah sebuah sistem tanda yang terdiri dari kerangka makna, denotative dan konotatif, dengan prosedur pembagian tanda dalam dua tatanan, tatanan pertama yang bersifat harfiah dan tatanan kedua yang bersifat konseptual. 

Ketiga, mitos bersifat tidak sekadar menjelaskan namun dapat memaksakan terhadap suatu wacana, inilah sisi ideologis dari sebuah mitos. Keempat, mitos terbagi menjadi forma dan konsep, makna penuh dan makna kosong, Makna yang pertama lebih bersifat mendasar pada obyek, sedangkan makna yang kedua lebih mengarahkan pada aspek kontekstual dengan lingkup yang lebih luas. Kelima, mitos berupaya untuk membuat distorsi dengan mengenakkan rasionalisasi petanda lewat penanda.

Pertanyaan: Jika kita mengamati cara seorang calon pimpinan yang sedang berkampanye di era Reformasi misalnya menjelang Pilkada, kita kerap melihat seorang calon yang yang mencitrakan dirinya dalam sebuah foto (baliho) di pinggir jalan dengan gambar latar belakang seperti tokoh-tokoh tertentu (Soekarno), Fenomena tertentu (sawah yang menghampar luas, rakyat kecil). Apakah gejala ini termasuk ke dalam proses memitoskan diri oleh yang bersangkutan? Jika saya mengaitkan Roland Barthes dengan John Berger terkait pada aspek ideologis dalam melihat kebudayaan material, siapa yang paling kuat intrepretasinya jika dilihat dari aspek subyektivitas?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Buku Mythologies karya Roland Barthes (1957)"

Post a Comment