Spekulasi atas Asal Usul Agama


Asal Mula agama- primitif

Dari mana asalmuasal agama ?  Secara  genealogis agama apakah mempunyai berbagai bagian dasar sebagai asal mula suatu ajaran?


Berdasarkan pembacaan pada buku  keberadaan agama sama tuanya dengan masyarakat. Berbagai praktik keagamaan telah berkembang di berbagai penjuru dunia seperti di daerah Eropa dengan masyarakat Cro-magnon.  Perkembangan peradaban besar yang menyebar di berbagai penjuru juga mempengaruhi keberadaan praktek keagamaan misalnya di Mesir Kuno, Mesopotamia, India, Iran dan China. Jika kita  melihat praktek keagamaan yang ada beserta hasil budaya materialnya, muncul pertanyaan dari mana agama ini berasal?.
Sebagaimana pemikiran Alfred  North White Head agama adalah buah karya dari kesendirian manusia (human / own soliterines). Kesendirian manusia melahirkan perilaku berpikir yang reflektif, berisi perenungan yang mendalam tentang kedirian dan asal diri yang nantinya berpangkal bahwa apa yang ada pasti ada yang menciptakan.  
Asal mula agama harus dilihat dari aspek asal dari sisi prasejarah dan aspek implikasinya. Sebagaimana yang terdapat pada buku Tremmel yang pada masa primitif, manusia merupakan makhluk yang termasuk religious animal, hal ini didasarkan pada pandangan terhadap berbagai fenomena alam yang nantinya dihubungkan dengan kekuatan transenden, sebuah kekuatan besar yang dipandang sebagai Tuhan (God out there).  Nantinya menyebabkan manusia akan merasa bahwa dia akan diawasi oleh sesuatu yang lebih besar dari langit. Pengawasan dari langit, , menyebabkan manusia memiliki kebutuhan untuk rasa tenang dan aman dalam menjalani hidup yang bisa didapat jika mereka sadar bahwa mereka punya Tuhan atau beragama. 

Agama mempunyai fungsi sebagai proteksi batiniah dan rekreasi. Di luar diri kita ada kekuatan supranatural atau adikodrati, yang jika kami runut secara  perkembangan pada kepercayaan maka ada beberapa hal yang menyangkut agama diantaranya: Animisme, Mana, Karakter pralogika dan Magic.
Perbedaan utama pada pada empat hal  adalah pada penerapan dan bagaimana pengikutnya mempersepsikan keberadaan sesuatu kekuatan besar yang didasarkan pada pengawasan Tuhan di atas sana. Animisme adalah keberadaan kekuatan besar dalam bentuk roh yang bisa berperilaku seperti manusia, kadang marah kadang senang. Fluktuasi perasaa dari roh tadi bisa diatasi dengan ritus  atau berbagai perilaku keagamaan agar perilaku dari kekuatan besar dapat berjalan harmonis dengan kita. Sebagaiman penjelasan dari E. B Tylor menyatakan bahwa asal mula agama terjadi saat seseorang memberikan pembacaan pada berbagai situasi yang ada terutama pengalaman hidup. Akhirnya dari pembacaan dan pemahaman ini muncul hidup dan mati, ada dan ketiadaan. Hidup adalah bisa diartikan bersatunya tubuh dan roh, namun ketika orang itu meninggal tubuh tetap ada namun roh pergi entah kemana. Bahwa roh orang yang telah meninggal setelah berpisah dari raga akan mendatangi alam roh kembali sampai hari kiamat. Setelah raga dan roh berpisah, jika menggunakan pendekatan yang digunakan oleh E. B Tylor maka akan berhadapan pada impian dan harapan (dream and vision),jika ada hal yang tidak sesuai akan menjadi fenomena hantu atau roh gentayangan.



Animisme berawal dari manusia melihat keadaan yang aneh-aneh yaitu sesuatu yang berhubungan dengan roh.  Secara perkembangan, animism dianggap agama yang paling awal. Jiwa pada mahluk hidup atau mati. Lebih ke persepsi masyarakat pada benda. 1. Membubuhkan jiwa pada manusia, tumbuhan atau benda mati. 2. Pengalaman psikis yang unik dan dihubungkan dengan sesuatu yang tinggi
Anima ada jenis-jenisnya dan kompleks yaitu ada roh manusia, roh obyek alamiah, kekuatan alam, roh kelompok sosial. Pengalaman psikis itu membuat seseorang mempercayai kekuatan-kekuatan spiritual. Kepercayaan inilah yang membuat kepercayaan-kepercayaan animism tetap bertahan, bahkan dalam era modern sampai sekarang ini tidak sedikit orang yang mempunyai pola pikir bahwa ada banyak roh yang mengawasi kita dan turut bekerja dalam membantu aktivitas manusia. Dalam animisme pada nantinya aka nada pandangan terhadap sesuatu yang agung, kekal dan serba mengatur. Misalnya Dewa Brahma, Surga, Tao sampai Tuhan.
Konsep kedua adalah mana,  mana berbeda dengan anima, anima adalah roh, bersifat dari pribadi ke benda. Mana adalah daya magis yang bisa mempengaruhi. Mana itu berada di benda dan dalam diri pribadi seseorang. Sesuatu yang ada itu adalah kekuatan supranatural.
Mana sebagaimana ia dikutip dari pernyataan Bishop Codrington, mana adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan yang membuat sesuatu menjadi spesial, seperti orang yang bisa mengendalikan hujan dan badai, pemimpin yang kharismatik, orang yang bisa menyembuhkan penyakit sampai seorang gadis yang mempunya pancaran aura yang sanggup menarik perhatian lawan jenisnya. Mana dapat diterapkan untuk kebaikan bersama sampai pada sesuatu yang bersifat merusak.
Konsep ketiga adalah karakter pralogika (The Preligocal Character), konsep ini berhubungan dengan wacana eksistensi yang didasarkan pada adaptasi dari hasil berpikir yang mulai logis. Karakter pralogika adalah cara yang dilakukan manusia dalam memainkan logika berpikir setelah mengamati perilaku alam. Misalnya saat melihat beruang hidup dalam celah bebatuan akhirnya manusia masa lampau memutuskan untuk tinggal di gua sebagai tempat perlindungan dari alam. Selain itu, pemikiran manusia untuk ‘melawan’ alam yaitu penemuan api sebagai sesuatu yang bersifat revolusioner sekaligus dianggap sesuatu yang berasal dari luar kemampuan manusia.
Konsep ketiga adalah magic yang diidentikkan dengan kekuatan. Kekuatan ini mengendaikan alam dengan kemampuan seseorang yang mempunyai kekuatan supranatural. Kekuatan ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit sampai seorang pemimpin yang dapat mengendalikan pengikutnya. Religi dan kekuatan supranatural memiliki perbedaan mendasar pada cara dan penerapannya. Jika religi membuat orang pasrah dan berserah, magic atau kekuatan supranatural lebih bersifat terkontrol, artinya religi manusia cenderung pasif dan magic manusia bersifat aktif. Pada magic terdapat istilah metateknologi adalah segala kekuatan super yang dikendalikan oleh satu orang, bisa dari paranormal, shaman sampai penyihir untuk menyembuhkan bahkan bisa mencelakakan orang lain.


  
Referensi
Tremmel, William Calloley, 1976. Religion, What Is It?. United State of America: Holt, Rinehart  and Winston.
 Sumber foto: natgeo.com


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Spekulasi atas Asal Usul Agama"

Post a Comment