Penangkal Wedus Gembel

Bulan Mei 2014 ada dua gunung yang sedang bergejolak, Gunung Slamet dan Gunung Merapi. Walau belum sampai berdampak seperti kelud di bulan Februari 2014, namun ada kekuatiran beberapa pihak. Kalau Gunung Slamet sebagai keluarga Strombolian sudah mengeluarkan bunga-bunga api, berbeda dengan tetangganya Gunung Merapi yang kerap berdehem dengan suara gemuruh.
Salah satu bahaya dari erupsi gunung meletus adalah luncuran awan panas dari pusat letusan, orang Jawa mengenalnya sebagai wedus gembel. Wedus gembel adalah nama lain untuk domba, karena memang dari kejauhan luncuran awan ini mirip seperti domba yang terjun bebas menuju lereng.
Alam mempunyai siklus dan sifat hakiki yang oleh manusia harus dihadapi dengan penuh kearifan. Kearifan lokal menjadi salah satu tonggak kehidupan masyarakat beradab yang berbudaya. Postingan kali ini menceritakan Tiwul menjadi seorang dukun yang sengaja mendekati kawasan letusan. Ia bertugas untuk menghalau wedhus gembel yang dapat membahayakan masyarakat di sekitar lereng gunung. Menggunakan asosiasi bahwa kambing adalah herbivora pasti takut pada carnivora, akhirnya dengan aji-aji yang dimiliki dibuatlah awan penankis dalam bentuk serigala. Akhirnya wedhus gembel kembali ke asalnya dan masyarakat lereng tentram kembali.
Makna dari cerita di atas adalah bahwa segala macam masalah dan tantangan pasti ada penyelesaian dengan melakukan perhitungan matang untuk mencari celah ataupun kelemahannya agar di dapat solusi yang paling tepat. Salam Ngartun

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penangkal Wedus Gembel "

Post a Comment