4 Fakta Menarik Borobudur Cartoonist Forum 2017

Borobudur Cartoonist Forum (BCF) merupakan ajang pertemuan kartunis dan pemerhati kartun tingkat nasional yang diagendakan akan diadakan setiap setahun sekali. Tahun 2017 merupakan tahun perdana silaturahmi tahunan kartunis diadakan dengan melibatkan insan kartunis dan pemerhati kartun setanah air. Walau telah berlalu setahun yang lalu dan pada September 2018 akan diadakan kembali BCF II 2018, ada fakta menarik tentang BCF 2017. Berikut catatan saya: 

1. Buku doorprice dari Pak Pram menjadi buku kenangan dan tukar corat coret antar kartunis. 
Wajah lain para kartunis tanah air 
2. Jiwenk Lulus 
Jiwenk Lulus UNAS 
Prof. Jiwenk, begitu saya memanggil kartunis asal Sukabumi yang menjadi salah satu karikaturis kenamaan. Teknik gambar eksagerasi wajah sudah dikuasai dan dikembangkan dengan penuh keseriusan. Pada awal kedatangan di BCF, keseriusan itu tergambar pula dalam usahanya untuk menghimpun tanda tangan dan corat-coret dari para kolega. Sengaja Jiwenk datang dengan menggunakan kaos putih polos dan siap di 'jamah' secara bergantian. 

3. Kartun on Canvas karya Jitet
Mangap Together
Selama ini seni kartun oleh beberapa kalangan hanya dipahami sebagai seni menggambar di atas kertas. Dalam perkembangannnya tidak hanya di atas kertas, ada beragam pilihan media gambar untuk ajang ekspresi tanpa meninggalkan esensi dasar dari kartun itu sendiri. Adalah Master Jitet, seorang kartunis yang kerap menorehkan namanya dan negara sebagai pemenang lomba kartun tingkat internasional. Kartun karya Jitet mempunyai karakter yang unik, penyampaian pesan secara lugas dan mendalam. Ada pula nilai lebih dari kartun karya Jitet dalam detail gambar yang membutuhkan keseriusan dan fokus khusus. Tidak hanya kertas, Jitet menuangkan gagasan ngartunnya ke dalam media kanvas. Kartun seperti lukisan, lukisan tapi isinya gambar kartun. Begitu penilaian saya ketika melihat gambar kartun on canvas pertama kali dalam detail dan goresan yang rapi. 

4. Wartawan Tinta: Dhar Cedhar

Sketch in the meeting 
Wartawan dikenal sebagai kuli tinta. Sekarang wartawan tidak perlu tinta untuk menulis. Era sudah berubah peralatan digital yang efektif tanpa harus susah menulis tangan. Pada BCF ada momen menarik saat pertemuan dan diskusi serius dari balik tiang sebelah barat balai pertemuan. Ada yang asyik sendiri memainkan alat tulis, tidak menulis tapi 'memotret' suasana dan obyek sekitar dengan guratan dalam goresan rapi yang seakan tak berujung. Dialah Dhar Chedar salah satu pengguat seni sketsa yang saat ini geliatnya juga naik. Seni pemanasan dan senang tangan, melatih kekuatan otot dan kekompakan mata dan tangan (hand-eye coordination). 

Sampai Jumpa di Borobudur Cartoonist Forum - BCF II (22-23 September 2018 di Magelang)  


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Fakta Menarik Borobudur Cartoonist Forum 2017"

Post a Comment