Kilas Balik Borobudur Cartoonist Forum (BCF) 2017

Foto Bersama di hari pertama 
Acara silaturahmi antar kartunis setanah air dan menjadi forum diskusi tentang dinamika dan tantangan kartun di Indonesia. Panitia mengobatkan api sekaligus menantang kartunis untuk lebih lagi dalam berkarya. Acara ini dihadiri oleh kartunis dan komunitas kartunis dari penjuru tanah air. Terdapat forum diskusi tentang dinamika kekaryaan kartun dan diakhiri dengan ngartun bersama di kawasan Candi Borobudur.




Dalam kesempatan ini pendekar kartun Jitet Koestana membagikan ilmu dan jurusnya dalam berproses kreatif. Bagaimana membuat analisis isu yang digabungkan dengan berbagai gambar kolaboratif dipadu dengan imajinasi melalui polesan teknik gambar yang total. Tidak tergesa-gesa demi mendapat detail yang akurat. Dari penuturan Jitet saya mendapat pelajaran bahwa menjadi kartunis adalah orang yang sangat menghargai waktu dalam berproses.  

Awal BCF 2017 tahun lalu terkesan semakin gokil setelah diselingi karikatur kilat khusus oleh Poejiyanto sebagai pembukaan BCF 2017. Tahun 2018 segera digelar kembali BCF jilid 2.  Ajang silaturahmi antar kartunis dan penggiat seni visual. Ada refleksi menarik seperti ini yang ditulis oleh Hardono Hari yang saya salin dari grup WA Cartoonist Club. 
Foto Hari Kedua 

"SAYA dan BCF :

Ketika mendengar akan ada Borobudur Cartoonist Forum ( BCF ) bulan Agustus 2017 kemaren, hati saya sangat girang sekali, bayangan saya disana akan bertemu kawan2 saya, kawan lama yang sudah puluhan tahun tidak bertemu,
Benar saja, di BCF saya bertemu dengan teman2 lama yang wajahnya sudah pating pletot, sudah elek tuwek seperti saya,
Tapi hati saya bahagia sekali, teman2 saya itu dulu teman seperjuangan dengan saya, merintis dan memperjuangkan gambar kartun dari nol, dari titik nadir, menenteng karya kesana-kesini, menawarkan ke berbagai redaksi koran dengan
munduk- munduk,
banyak yang ditolak,
tapi kami pantang mundur, pokok e show must go on, kartun jalan terus,
Sekian puluh tahun kemudian, saya lihat kawan2 saya yang dulu jatuh bangun berjuang dengan karya gambar kartunnya, sekarang sudah pada mapan hidupnya, sudah punya keluarga, punya rumah, punya mobil,
Bagi saya, itulah kehidupan standar seorang tukang gambar, asal tau saja, tukang gambar adalah profesi langka, belum tentu satu kelurahan ada tukang gambarnya satu,

Seminggu lagi hajatan BCF2, dan hatiku bahagia sekali, karena disana aku bakal bertemu dengan kawan2 seperjuangan,

Kalau sudah bertemu, yasudah, pada salaman, rangkulan, guyon, ketawa2, lupakan persoalan, lupakan beda pendapat, lupakan polemik,

BCF adalah tempat refreshing bagi saya, bagi kita, disana saya sangat terhibur bertemu kawan2 semua, kawan2 kita,
pada dasarnya nasib tukang gambar itu sama, sebelum berhasil ya ke mana2 me nenteng2 karya, ditawarkan ke mana2 ,

Setelah BCF2, mudah2an BCF3 segera menyusul, kalau bisa, jadikan BCF agenda tahunan, tempat rekreasi dan refreshing kawan2 semua,

Semoga kawan2 sehat2 saja, sampai ketemu di BCF jilid dua ..

Salam dan Hormat,

(  Elek Yoben )"


Sebuah kerinduan besar dari para kartunis Indonesia yang tersebar di penjuru nusantara. BCF tidak hanya acara biasa, bagi saya sendiri bisa bertemu dengan tetua, para profesional dan kartunis total merupakan kesempatan langkah.  

Sampai jumpa di BCF 2. Sampai jumpa sedulur balung pisah dalam BCF berikutnya.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kilas Balik Borobudur Cartoonist Forum (BCF) 2017"

Post a Comment