Salah satu armada angkutan darat dari Surabaya ke barat yang menjadi andalan adalah Bus dari PO Sugeng Rahayu/Sumber Selamat. Perusahaan jasa pengangkutan yang dikenal dengan trayek Surabaya-Jogjakarta dan saat ini melebarkan sayap dengan trayek Surabaya-Bandung, Surabaya-Purwokerto dan Surabaya-Cilacap (Khusus untuk PATAS Golden Star). Pada bulan September 2018 saya ada kesempatan ke Magelang dan ingin merasakan naik Golden Star. Apalah daya tertinggal sepersekian detik, saat diantar mobil ke terminal Tirtonadi Solo, Bus orange terlanjur berjalan ke arah timur meninggalkan terminal. Karena ingin istirahat nyaman dan mengejar waktu saya naik Patas Eka Bumiayuan.
Awal Oktober 2018 akhirnya saya ada kesempatan bermalam di bus kembali, dan kali ini bisa berkesempatan naik Sugeng Rahayu Golden Star. Divisi Tayo warna Orange. Start Giwangan 22:00 WIB dan Finish Bungurasih 05:00 WIB. Ongkos/Arisan sebesar Rp.102.000 plus full servis. Sak madhange dan sebotol air mineral. Bus yang saya naiki transit di Giwangan dari perjalanannya Cilacap-Surabaya.
Istirahat Makan |
Golden Star adalah armada PATAS yang terdiri dari varian Adiputro Jetbus 2+ HD Sentra dan Laksana All New Legacy Sky SR-1. Melayani jurusan pulang pergi Surabaya-Bandung, Surabaya-Semarang, Surabaya-Purwokerto, Jember-Cilacap, dan Surabaya-Cilacap. Persaingan dalam armada darat khususnya bus mengharuskan semua armada harus diperbarui demi kenyamanan penumpang.
Travel with Pleasure |
Malam itu sesampai di Terminal Giwangan diantar oleh Momon, saya langsung berjalan menuju tempat pemberangkatan Bus ke arah timur. Sudah ada si Lumba-lumba (Sugeng Rahayu ekonomi yang siap mengantar ke arah timur). Dulu di tempat ini menjadi langganan hampir setiap minggu dalam menunaikan kewajiban mengajar di Malang. Tanggal muda naik bus malam Handoyo (Jogja-Malang) ketika tanggal tua naik lumba-lumba sambung Panda (Sugeng Rahayu sambung Restu). Saat berdiri di tempat ini memori kembali pada tahun 2012-2015 dari pemesanan tiket pada pak Ucok, guyon gayeng dengan para awak bus sampai nopol andalan 7010 UZ.
Fasilitas |
"Di tunggu saja Mas, silahkan duduk di sana, jam 10 malam Golden berangkat" Kata seorang awak kru Golden Star saat saya menanyakan keberangkatan ke arah timur. Sembari menunggu saya duduk di kursi panjang bagian ekonomi. Ada mandoran dan kru lumba-lumba yang bercengkrama dan membicarakan seputar dunia perbusan. Dari sopir favorit para mania (sebutan untuk busmania) sampai trik yang dilakukan oleh beberapa awak bus termasuk sopir saat mengantuk di jalan. Tidak terasa jam tangan menunjukan pukul 21:55 WIB dan bus Golden bergeser menuju lorong keberangkatan ikut mengantri menunggu Patas Eka (Bumiayuan).
Cocok Buat Kaki Jangkung |
Tepat pukul 22:00 WIB saya masuk ke bus mencari kursi kosong di lambung bus dengan nopol W 7337 UZ ini. Setelah mendapat tempat duduk, seperti biasanya di pinggir jendela adalah kursi paling favorit. Enak untuk bersandar dan tidur manis dalam bus, walau kadang sesekali kepala terbentuk kaca jendela saat ngantuk mulai melanda. Bus berjalan perlahan meninggalkan Terminal, sesekali berhenti mengambil penumpang di jalan. Sudah ada perjanjian dengan bis Bumel Solo-Jogja, di atas jam sembilan malam bus Surabaya-an bebas mengambil penumpang sepanjang jalan sampai jam 4 pagi. Interior dalam bus ini cukup mewah. Dengan didominasi warna jingga dan ada lampu yang bisa nyaman saat kita harus beristirahan di dalam bus. Kru dan penumpang dipisahkan oleh sekat berpintu dan ada kamera pengintai (CCTV) yang selalu on.
Selimut Malam |
Berhubung bus yang saya naiki termasuk tipe Airsus (Air Suspention) perjalanan baru lima menit terasa nyaman sejak awal. Suara mesin halus (seperti pesawat luar angkasa dalam film Starwars), sehalus mini jet dengan akselerasi yang baik tanpa suara kriek-kriek. Tidak lama setelah itu, kondektur datang, saya menyerahkan arisan berupa selembar duit Rp 100.000. "Kurang 2 ribu Mas" kata Sang Kondektur yang bertubuh subur ini. Total ongkos Jogja-Surabaya sebesar Rp 102.000 plus servis makan. Fasilitas makan di Caruban dengan model prasmanan ala orang punya hajat tapi tidak makan sambil berdiri karena sudah ada meja makan.
37 di Rumah Makan Caruban |
Secara umum untuk urusan perjalanan luar kota antar provinsi tanpa mengesampingkan kesempatan istirahat secara nyaman, bus ini patut dicoba. Dari sisi armada, bus Golden Star dapat menjadi pilihan untuk menemani perjalanan darat khususnya bermalam di dalam bus. Tersedia toliet di bagian belakang, ada fasilitas colokan untuk mengisi baterai ponsel (asal tidak membawa dan memasak rice cooker dalam bus). Yang keren dalam armada ini adalah bagasi bus yang menyerupai bagasi pesawat terbang dengan bentuk yang lebih kecil, Lebih spesial lagi, untuk menjamin slogan Travel with Pleasure, semua awak kabin (kernet dan kondektur) super ramah dan perhatian sekali dengan para penumpang. Salam SK Loverz.
0 Response to "Jetbus Sugeng Rahayu GS 37 (Giwangan-Bungurasih)"
Post a Comment