Pemilu dan Hoax: Analisis Kartunal ala Wahyu Kokkang (Cartoonist of The Month January 2019)


Hantu Pilpres 2019

Dunia sinema punya grammy award, kewartawanan di Indonesia punya insan pers berprestasi dan inspiratif: Adinegoro. Adinegoro 2018 bertajuk "Masyarakat Pers Mengawal Pemilu yang Demokrat dan Bermartabat". Ada beragam kategori yang dilombakan salah satunya adalah Karikatur/kartun opini/kartun editorial. Juara untuk Karikatur Adinegoro diraih oleh kartunis gondrong yang suka plesir ke tempat-tempat dengan nama kurang lazim. Pengasuh rublik Clekit Jawa Pos: Wahyu, yang lebih akrab dikenal dengan Wahyu Kokkang. Mas Wahyu yang anggota Kelompok Kartunis Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah. Tiga kartunis KOKKANG telah menorehkan prestasi dalam perolehan Adinegoro Award: Djoko Susilo, Tiyok dan Wahyu Kokkang. 


Keseharian sama-sama di Surabaya, ketemuannya di Magelang
Kartunis yang baik itu bagus dalam teknik, narasi yang cerdas, selera humor baik dan sedikit pengalaman bisnis. Itu rahasia dari Scott Adams komikus yang terkenal dalam serial Dilbert Comic.
Demikian juga Wahyu Kokkang, goresan yang khas dan tokoh nan ajeg berpadu dengan penyajian humor yang cerdas dari peristiwa aktual. Pendekatan yang dipakai menggunakan diri sendiri (sosok dalam clekit yang bertopi) dengan setting lingkungan mikro yaitu keluarga. Wanita gemuk berdaster menjadi 'lawan main' yang aduhai. Dibuat kesal dan gemas. Saya pertama kali melihat Wahyu Kokkang sekitar tahun 2006-2007 kala mengerjakan skripsi tentang Kartun Benny Racmadi. Janjian bertemu dan wawancara dengan Leak K di lobi kecil berkaca macam bilik wartel di depan kantor redaksi Jawa Pos. "Nah itu Wahyu Kokkang" kata Mas Leak sambil menunjuk seorang bertopi sedikit gondrong. Ternyata topi dan gondrong telah merepresentasikan kartunis dengan kartun buatannya. 

Wahyu Kokkang adalah kartunis penggemar blusukan. Bermobil brio merah. Saya pernah berhenti tepat dibelakang mobilnya di lampu merah Prapen Surabaya. Memutar otak untuk mencari cara yang paling efektif untuk menyapa secara kartunal. Wahyu suka berkelana ke daerah-daerah yang dianggap unik dari penamaan sampai ciri khas tertentu. 

Dalam konsep produktivitas berproses kreatif. Wahyu telah menerapkan Sustaining Meaningful Relationships (SMR). SMR yang dilakukan merangkap juga proses branding karya sekaligus silaturahmi antar kartunis. Mengunjungi kawan kartunis atau seniman yang dirasa unik dan secara konsisten memberikan kaos Clekit. Semoga suatu hari kelak bisa memakai kaos Clekit dan saya berjanji tidak akan mencucinya dengan air.....kuah bakso. Selamat dan salut Mas Wahyu, traktiran tempe penyet Jagir siap menanti. 




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemilu dan Hoax: Analisis Kartunal ala Wahyu Kokkang (Cartoonist of The Month January 2019)"

Post a Comment