Bagi kartunis atau ilustrator yang masih menggunakan teknik manual, penggunaan media kuas dan pena adalah mutlak diperlukan. Ngartun dengan teknik manual menyajikan kepuasan batin tersendiri karena dibutuhkan kejelian dan ketekunan tersendiri. Dibandingkan dengan teknik digital yang ada fitur undo atau back, kalau ada kesalahan tinggal di ulang dengan mudah, teknik manual jika kesalahan terjadi apalagi dalam teknik pewarnaan dan tinta maka harus mengulangi pekerjaan kita lagi. Kuas dan pena adalah peranti penting dalam ngartun secara manual, tidak jarang kita biasa memperlakukan dua alat tersebut dengan sembarangan, akibatnya rusak dan tidak dapat digunakan kembali.
Berikut adalah cara merawat pena yang baik dan benar menurut Bill Gray seorang seniman desain grafis yang tidak segan-segan bagi ilmu untuk kita semua.
Membuat wadah untuk pena dan kuas
Alternatif pertama adalah gunakan karton atau kardus yang keras seukuran persegi panjang yang bisa masuk saku. Sisipkan kuas dan pena dikarton tersebut dan beri gelang karet, cukup dua biji saja satu di atas dan satu di bawah.
Alternatif kedua adalah menggunakan kotak bekas yang seukuran dengan pena dan kuas. Bisa kotak pensil atau dengan kotak yang lain. Jika saya menggunakan kotak bekas kanebo atau kain khusus untuk mencuci dan mempoles bodi motor.
Alternatif ketiga adalah bambu. Tatakan kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Bambu yang sudah dianyam dberi gelang karet yang disisipkan didalam anyaman pada sisi atas dan bawah. Guna gelang karet adalah untuk pengikat agar kuas dan pena tidak tercampur dalam anyaman bambu. Setelah ditaruh, anyaman bambu tinggal digulung lalu diikat dengan tali kolor.
Cara Merawat Kuas
Kuas adalah spare part penting dalam melukis selain palet dan cat tentunya. Tidak jarang ita harus membuang duit sia-sia karena harus membeli kuas. Perawatan yang salah dapat membuat kuas mudah kering, rusak dan rontok. Oleh karena itu ketika kita punya kuas, tandailah sebuah kuas dengan baik dan atur spesifikasinya. Misal kuas spesialis untuk digunakan warna putih maka beri pita putih atau cat putih demikian juga warna yang lain. Warna hitam sebagai warna perusak perlu mendapat perlakuan yang sama. Agar kuas tidak tercampur aduk, gunakan karet tempat pastel atau krayon untuk sekat pemisah antar kuas.
Jangan membiasakan meletakkan kuas yang penuh cat tanpa mencucinya terlebih dahulu. Jika malas, minta bantuan orang lain untuk membersihkannya. Jagalah kuas kuas agar senantiasa lembut dan bersih, hati-hati dalam mencuci dan usahakan tidak ada sisa cat karena kuas akan susah digunakan jika anda membiarkan cat atau tinta mengering pada bulunya.
Service dan Rebonding Kuas
Jika anda mempunyai prinsip gunakan barang yang masih bisa digunakan walau sudah usang maka tidak ada salahnya menggunakan trik mengatasi kuas yang nyaris rusak. Kadang kita menemui kuas yang gondrong, kriting dan awut-awutan. Jangan dibuang dulu sebab dengan sebuah lem bisa mengatasi hal itu. Celupkan kuas pada lem yang larut pada air, rapihkan bulunya dengan jari sampai membentuk kuas seperti bentuk semula. Lakukan berulang-ulang sampai kuas mengering. Setelah itu gantung kuas selama beberapa hari hingga benar-benar kering. Jika tidak ada tempat untuk menggantung masukkan gagang kuas melalui sebuah lubang pada karton tipis dan tegakkan dalam gelas atau mangkok kosong hingga kering. Setelah cara gantung atau gelas dan kuas benar-benar kering cuci kembali kuas tersebut. Jika tidak berhasil maka ulangi cara lem seperti di atas, jika usaha ke dua dan seterusnya tidak berhasil maka buanglah kuas gondrong itu. :)
0 Response to "Kuas dan Pena (Ngartun Tips 1)"
Post a Comment