Cartoonist of the month: Anang 'Nank Ngablak' Jatmiko

etnokartunologi (GO Wates). Setelah sekian lama meredup salah satu rublik andalan dalam blog etnokartunologi muncul lagi. Rublik rutin yang mengangkat kartunis-kartunis terpilih yang dilihat dari kekaryaan dan dedikasi dalam jagad kartun nasional. Kali ini kartunis yang menjadi cartoonist of the month adalah Anang Ngablak. Seorang kartunis macho yang karya-karyanya sering kulihat menghiasi majalah Intisari (majalah bulanan bacaan di kampung). Bertepatan dengan momen spesial di pertambahan usianya, Anang Ngablak menjadi bahan kupasan dalam rublik ini, ini dia sosoknya: 

Anang Nank Ngablak Jatmiko
Anang Nank Ngablak Jatmiko lebih akrab disapa Anang Jatmiko, adalah seorang kartunis yang lahir 26 Agustus 1971, tinggal di Magelang tepatnya negeri awan -daerah di atas awan- yang dingin di daerah Magelang yaitu Ngablak. Ngablak merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang terletak di lereng Gunung Merbabu dengan ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan laut. Kecamatan ini berbatasan dengan Kopeng yakni salah satu objek wisata pegunungan Kabupaten Semarang. Pemakaian nama Ngablak sebagai inisial dalam karyanya menjadi cerminan bahwa kecintaan pada kampung halaman menjadi hal yang tak terbantahkan dalam proses berkaryanya. Kampung halaman menurutku menjadi tempat yang lebih baik dalam berkarya karena kedekatan emosional dan kenyamanan dengan orang-orang tersayang. Sebagaimana seorang kartunis besar asal negeri Jiran, Lat yang terkenal dengan kartun Kampung Boy memilih untuk pulang kampung ke Ipoh agar lebih nyaman berkarya. 
Karya-karya kartunis lulusan SMA Tarakanita ini kutemui selain di majalah Intisari juga dalam rublik kartun di beberapa media cetak lain seperti Jawa Pos. Selain aktif berkarya juga tidak meninggalkan silaturahmi dengan sesama tukang gambar yaitu bergabung dalam PAKARTI (Persatuan Kartunis Indonesia). 
Mari kita bedah salah satu karya Nank Ngablak: 
Sepada dan Wayang (Courtesy of Nank Ngablak artwork) 
Kartun di atas adalah karya Nank Ngablak yang menggambarkan wayang-dalang dan ...sepeda. Kartun yang cukup cerdas merepresentasikan bagaimana prinsip efisiensi menjadi hal yang mutlak bagi masyarakat modern. Dalang sebagai pihak yang memainkan wayang kulit melatih instuisi seni sekaligus olahraga. Artinya seorang seniman juga membutuhkan stamina yang kuat guna menunjang proses berkaryanya, istilahnya latihan olahraga sekaligus olahrasa. Dalam analisa saya, gambar di atas merupakan prinsip hidup dari Nank Ngablak sebagaimana aktifitas ngartunnya dilakukan di tempat kerjanya yaitu dari sebuah warung yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya. Sambil menjaga warung bisa berkarya. Jenis kartun dari Nank Ngablak secara teknis termasuk dalam aliran kartun imut nan menggemaskan dengan garis dan arsiran yang simpel namun tetap memperhatikan detail.
Nenek Shower (Courtesy of Nank Ngablak artwork)
Pemandian umum sebagai tempat membersihkan badan, mencuci sampai bercengkarama antar anggota masyarakat dalam suasana yang alami dan penuh keterbukaan, karena tempatnya memang terbuka. Tempat mandi seperti ini turut menghiasi dunia folklor nasional tentang cerita bidadari yang suka mandi di sungai kemudian selendangnya dicuri oleh pemuda yang menyebabkan dia tidak bisa kembali ke khayangan. Legenda yang sering menjadi tema sinetron, teater sampai dunia plesetan di Indonesia. Gambar di atas adalah versi warna dari karya Nank Ngablak, bercerita tentang dua orang perempuan yang sedang mandi sebagaimana tempat mandi masyarakat jaman jadul sebelum era kamar mandi. Intepretasi gambar di atas dua perempuan yang mandi memiliki usia yang berbeda, kiri muda dan kanan tua. Sebuah kontradiksi yang berbanding lurus dengan usianya, namun yang membuat gokil dari gambar di atas ini adalah penggunaan piranti untuk mandi, jika yang muda menggunakan pipa bambu sedangkan perempuan yang tua menggunakan shower. Sebuah keadaan yang berbeda dan asimetris, yang muda seharusnya identik dengan dunia modern nan progresif sedangkan yang tua kerap dihubungkan dengan sesuatu yang kuno, jadul dan tradisional. Oleh Nank Ngablak. stereotipe ini ditumbangkan melalui karyanya, penggunaan shower pada perempuan tua menjadi anti logika dari kemampuan berlelucon. Semoga di pertambahan usia, semakin bertambah pula daya produktifitas dan kreativitas dari Mas Anang. Salam Ngartun dan jika ada kesempatan tunggu kehadiran Revo merahku menuju Ngablak. 

"...ku tunggu hadirmu ..hehe,skdar info: ngablak adalah "negeri di awan"..tinggi-tinggi sekali..siapin jaket...ngablak uadem puooooolllll"  (pesan Nank Ngablak kepadaku) 

Referensi: https://www.facebook.com/anang.jatmiko.96 diakses pada 27 Agustus 2013. 




Subscribe to receive free email updates: