Wonderful Indonesia: Borobudur Cartoonist Forum (BCF) II 2018

Wisata kartun dapat menjadi wisata pilihan baru. Kesenian berbasis kreatifitas menyajikan sesuatu yang bersifat estetis. Bagaimana jika para seniman kartun berkumpul satu acara rutin? Tentu kita dapat menikmati karya mereka dan jika beruntung dapat membawa pulang karya kartunis tanah air.
Saat media cetak yang menyediakan lahan untuk kartunis berkarya mulai menipis, ada beragam cara bagi kartunis untuk berinovasi. 
Ora nggambar ora dibayar, ora cucul ora ngebul. Itu prinsip subsistensi dari seorang kartunis yang secara total berkarya untuk hidup. 
BCF II 
Borobudur Cartoonist Forum (BCF) II diadakan pada 22-23 September 2018 dengan menghadirkan serangkaian acara yang berbeda dengan BCF sebelumnya. Amarusa Parama selaku panitia tetap perhelatan silaturahmi kartunis nasional ini mengemas kembali dengan beragam varian pembahasan yang tematik. Acara tahunan ini bisa menjadi wisata budaya untuk menikmati Indonesia. Wonderful Indonesia.
Abad visual menjadi tema pokok dalam BCF II. Pemilihan tema ini menjadi sangat berarti bagi para kartunis, mengingat perubahan komunikasi dan pola media seiring perkembangan industri 4.0. Revolusi industri dalam proses digital yang lebih mudah diakses dan mudah disebar ke penjuru dunia dengan adanya internet. 

Ruang Pameran 

BCF II menghadirkan seminar dan lokakarya yang selaras dengan tema abad visual. Jauh sebelum hari pelaksanaan panitia menyediakan perlombaan kartun. Lomba kartun abad visual diperuntukan untuk kartunis di seluruh dunia. Kali ini yang menjadi pemenang diantaranya Silvano Mello dari Brazil,  Hou Xiaoqiang dari China; dan Boedy Hp, dari Indonesia. Kartun yang terpilih dari peserta dipamerkan secara serentak dalam ruang pamer Bumayasasta Boutique Art Gallery. Ada kabar duka menjelang pembukaan, salah satu keluarga pemilik galeri meninggal dunia. Dalam Suasana duka panitia meniadakan beberapa acara agar tidak mengganggu suasana berkabung. 

Turut Meramaikan: Tiwul dan Baliho Caleg
Sabtu tanggal 22 September 2018 setelah melalui serangkaian perjalanan panjang dari Surabaya menuju Magelang dengan tidur di bus semalaman. Saya langsung menuju penginapan dan bersiap untuk mengikuti pembukaan. Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan seminar dengan tema "Kartun dan Strategi Kebudayaan" dengan pembicara Erros Djarot. Setelah itu dilanjutkan dengan  diskusi terkait "Kartun dan Industri Animasi" bersama animator Juki The Movie Mas Sis (Susilo DM) dari Funymation Studio dan animator Film Battle of Surabaya (Agung Wijanarko dari amikom). Menjelang sore hari acara semakin semarak setelah kedatangan Gubernur Jawa Tengah: Ganjar Pranowo dan ada sesi dialog santai. Inti dari dialog ini bagaimana pemerintah Jateng mendukung sepenuhnya geliat kartunis dan berupaya menjadikan Semarang sebagai ibukota kartun. 


Sarasehan Hari Terakhir bersama Prie G.S
Hari terakhir BCF II semakin semarak dengan seminar yang menghadirkan praktisi animasi asal Semarang.  Datang pula tamu khusus dari Jakarta kartunis M.Misrad yang menjelaskan seluk beluk berproses kreatif kartunis sejak masa awal hingga total berkartun. Seminar penutup menghadirkan tokoh kondang Prie G. S. Acara akhir BCF berlanjut dari siang sampai sore di rumah kamera dengan lomba ngartun on the spot.  Semoga acara rutin seperti ini terus lestari dan menjadi oase kala lahan kartunis semakin menipis di media cetak. 


Jika anda merasa bangga Indonesia adalah negara yang luar biasa. Alam, budaya dan kreatifitasnya. Tulislah pengalaman, harapan dan opini anda tentang Indonesia dalam Wonderful Indonesia Blog Competition. Berminat silahkan daftar di sini.
#wonderfulindonesia



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wonderful Indonesia: Borobudur Cartoonist Forum (BCF) II 2018 "

Post a Comment