Kiat Berenang Bersama Si Kecil: Cerita Minggu Pagi dari Kolam Renang Gajayana Malang

Air dan anak kecil menjadi dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Masa kecil kita pasti suka bermain air. Berlama-lama di kamar mandi. Ketika hujan langsung berlarian menuju tanah lapang atau bermain di pancuran air. Itulah kenapa wisata air selalu mendapat tempat tersendiri di hati anak kecil. 
Track Atlet
Minggu pagi 27 Januari 2019, setelah lama tertunda akhirnya saya ada kesempatan untuk mengajak junior berenang. Sekalian mencoba baju renang anak-anak sekaligus kacamata baru. Setahun yang lalu, sudah mengadakan percobaan berenang di kolam renang wisata Sengkaling. Saat itu Malinowski menggigil kedinginan karena tidak terbiasa terkena air dingin. Pada usia menuju tiga tahun sudah terbiasa mandi air dingin dan kerap berjam-jam dalam bak. Termasuk modus pingin pipis ujung-ujungnya mainan air dalam kamar mandi. Mainan gelembung sabun dalam bak dan berendam di dalamnya.

Tiket Masuk Terjangkau 
Kolam renang yang kami pilih adalah kolam yang bisa memotivasi untuk total berenang. Tidak hanya wisata air yang sekadar membasahi badan atau berendam semata. Kolam standar atlet atau setidaknya bisa melihat anak-anak kecil belajar berenang agar bisa termotivasi untuk berenang dengan teknik yang bagus. Kolam renang Gajayana termasuk kolam renang untuk kelas yang niat berenang dengan harga terjangkau dan tidak perlu takut hitam karena kepanasan. Kolam Gajayana terletak di tengah kota. Strategis dan mudah dijangkau. Terletak dekat Stadion Gajayana dan jika lapar pasca berenang ada tempat makan di belakangnya. Kalau datang lebih pagi, pada hari minggu kita bisa menikmati belanja khas pasar minggu. 


Anti Selip
Jika berenang di Kolam Gajayana pada hari minggu dianjurkan datang agak pagi. Selepas siang kolam diperuntukan untuk latihan atau dipergunakan untuk kursus berenang baik untuk anak maupun dewasa. Cukup membayar Rp 15.000 bagi orang dewasa dan Rp 7.500 bagi anak (dipapan dekat loket tertera karcis masuk untuk anak Rp 5.000) kita bisa berenang sepuasnya. Ada dua pilihan kolam. Barat untuk anak dan kolam utama diperuntukan untuk yang sudah mahir atau tahu teknik berenang yang baik dan benar. Jika anda tidak bisa berenang cukup di kolam dangkal sebelah barat saja, demi keselamatan. 

Pemanasan ala Malinowski
Langkah awal mengenalkan olahraga renang pada si kecil adalah usahakan dia suka air. Mengingat kebiasaan Malinowski yang suka bermain di kamar mandi, ini menjadi kesempatan emas untuk mengajak ke kolam standar atlet. Mengingat usia masih masuk tahun ketiga, namun postur tubuh serasa anak SD tidak ada salahnya mengajarkan si kecil teknik dasar. Pemanasan sebelum masuk air itu sudah pasti. Agar tidak ada adegan dramatis orang kram di dalam air. 

Orientasi Medan 
Setelah pemanasan dengan dilengkapi gerakan lari kecil. Langkah berikutnya mengenalkan si kecil dengan macam-macam kedalaman kolam. Kolam renang Gajayana bagian barat mempunyai beragam tingkat kedalaman. Walaupun secara postur seperti bocah beranjak gedhe, namun umur masih balita. Biarkan si kecil bereksplorasi dengan air. Termasuk mencicipi cita rasa air. Itu kebiasaan unik dari Roikan kecil yang tidak jauh dengan Bapaknya dulu ketika masih kecil. Bapak anak yang sama-sama omnivora. Begitu ketemu air, Malinowski langsung minum air sebagaimana biasanya kala berendam di dalam bak mandi. Hari itu air yang diminum terlalu banyak, sampai terbatuk-batuk imut. Sadar pada bahaya tersedak air kolam, Malinowski saya tenangkan sampai berinisiatif sendiri untuk melanjutkan ke bagian kolam lain. Sambil terbatuk-batuk Malinowski berupaya untuk lanjut renang. Langsung saya gendong menuju kolam bagian tengah yang lebih dalam, dengan tidak lupa memberikan pelatihan gerakan dasar renang dengan tangan.  

Talk A Lot 
Seperti pada renang perdana di Kolam Sengkaling, udara Malang yang dingin turut berpengaruh pada penurunan suhu tubuh. Beberapa saat setelah turun ke dalam air. Terlihat tubuh Malinowski mulai bergetar. Mirip stick getar Playstation. Semakin lama semakin terlihat sampai di ujung permukaan pipinya. "Kedinginan Le..Sudah ya renangnya" sontak saya bertanya. Malinowski berusaha sok strong "Ndak Papu..lenang terus" kata dia sambil diiringi badan bergetar semakin cetar. Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera renang saya sudahi. Tibalah saat pendinginan. Renang awal dengan si kecil membutuhkan proses panjang. Pendampingan dan pemberian pengertian. Pada sesi santai, acara ramah tamah dalam posisi masih dalam air saya mengingatkan Malinowski untuk tidak sembarangan minum air kolam dan jujur ketika sudah tidak kuat atau kedinginan. Sungguh kesempatan langka bisa berenang bersama si kecil mengingat jarak Malang-Surabaya yang menjadi pemisah. 

Sesi Pendinginan 
Berenang bersama si kecil minggu itu dapat melepas sejenak perhatian dari piranti elektronik, Ultraman 3, Tayo, Polly dan film horor Suzanna yang menjadi kesukaan Malinowski. Pergi bersama anak dapat mempererat jalinan kasih, saling setrum batin. Dalam bukunya yang berjudul The Secret of Happy Families: Improve Your Mornings, Rethink Family Dinner, Fight Smarter, Go Out and Play and Much More, Bruce Feiler memberikan tiga hal utama menjadi keluarga yang menyenangkan. Adapt all the time, Talk a lot dan Go Out and Play. Selepas berenang beberapa hari kemudian Malinowski dan Roikan secara bersamaan menderita panas dalam dan melalui bundanya Malinowski berkata: "Air kolam kemarin pahit Bunda...Ayo kapan renang lagi". Demikian cerita dan kiat mengajak si kecil berenang di kolam renang yang 'serius'. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kiat Berenang Bersama Si Kecil: Cerita Minggu Pagi dari Kolam Renang Gajayana Malang "

Post a Comment