Kartunis Aikido- Sudi Purwono (Cartoonist of The Month: Non-O)

Masa awal-awal mulai mencintai seni kartun dan ingin serius belajar menggambar kartun adalah saat membaca buku kartun karya Roland Fiddy. Ada beragam serial buku kartun Lucu dan Fanatik pada Kucing, Anjing, Uang, Komputer dan Suami. Itu serial yang saya miliki. Goresan yang mantap dengan garis sederhana menjadi salah satu karakter khas kartunis yang lahir di Plymounth pada tahun 1931 ini. 
Adalah Sudi Purwono atau yang lebih dikenal dengan nama Non-O kartunis yang dalam pembacaan visual saya menggunakan garis seperti dalam karya Fiddy. Garis mantap, halus dan putus yang harmonis tanpa meninggalkan unsur estetika. Garis putus merepresentasikan keefektifan berkarya. Tidak perlu banyak garis yang tergurat, irit kalori tapi sudah tercapai misi penyampaian gambar ke khalayak. 
Jawa Pos. 13.01.19
Gambar di atas dalah salah satu karya Non-O yang dimuat di rublik Kartun Jawa Pos pada tanggal 13 Januari 2019. Selfi yang celaka atau celaka karena selfi, suka-suka kita memberi judul. Tidak sedikit kejadian orang celaka hanya demi mendapat swafoto. Ada yang ingin selfi di gunung Merapi akhirnya celaka sendiri, menjadi salah satu kasus selfie berujung maut yang di Indonesia sebenarnya sudah sering terjadi. Ada yang celaka karena tersambar kereta saat selfi dekat rel kereta api di Mojokerto. Ada yang hilang terseret arus sungai saat selfi di Curug Cijoang Tasikmalaya. Ada turis yang diduga terjatuh saat selfi dari atas tebing Pura Uluwatu Bali. Ada yang selfi dan terpeleset lalu hilang di sekitar air terjung Madakaripura Probolinggo. Era media sosial menjadikan seseorang mengalami ketagihan untuk posting segala aktivitas, membuat cerita diri dalam situasi terkini dan berharap mendapat like atau komentar dari netizen. Cyberculture menjadikan seseorang berpikir pendek demi mengejar prestise dalam dunia maya berupa komen, like dan subscibe. Syukur-syukur bisa menjadi viral. Celaka karena selfi juga dapat menjadi viral, tapi pelakunya sendiri tidak bisa menikmati ketenarannya karena sudah celaka lebih dahulu. 


Non O dalam goresan Master Pramono

Hasil kepo melalui medsos, Non-O adalah alumni STSRI ASRI Yogyakarta jurusan Desain Komunikasi Visual. Pertemuan perdana saya dengan beliau saat menghadiri Borobudur Cartoonist Forum (BCF) I di Magelang. Pembawaannya yang tenang dan santai dan kebetulan saat itu beliau menjadi salah satu pembicara pada acara sarasehan. Tapi jangan disangka di balik pembawaannya yang santai dan kalem tersimpan tenaga superpower kala sudah berganti baju Aikido. Non-O adalah kartunis yang menjadi pemegang ban hitam seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ueshiba pada masa 1800-an di Jepang. Salah satu ciri khas dari kartunis Non-O adalah suka berbagi gambar di media sosial. Tidak sedikit karya beliau yang di tag pada kawan-kawannya di Facebook. Inilah salah satu kartunis yang walau dalam usia tidak muda lagi tapi ada semangat berbagi dan selalu membuka diri lewat diskusi dan kritik karyanya dalam situasi yang lebih kontekstual. 

"To gain mastery you must unite the qualities of spirit, strength, technique and the ability to take the initiative" 

                                                                           (Sadami Yamada, Principles and Practice of Aikido)




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kartunis Aikido- Sudi Purwono (Cartoonist of The Month: Non-O)"

Post a Comment