Kebun Binatang Surabaya (KBS): Belajar Zoologi dan Madakno Rupo

Kota Surabaya sebagai kota metropolitan kedua terbesar selain Jakarta tidak hanya berkutat pada perputaran perekonomian orang cari nafkah. Ada selingan hidup dalam bentuk tempat wisata ala arek Suroboyo. Pantai ria Kenjeran di utara, (dulu ada) Taman Remaja Surabaya dan aneka taman. Salah satu obyek wisata legendaris di kota Surabaya adalah Kebun Binatang Surabaya. (KBS)
Foto Corner ala Madagaskar
Sudah menjadi bahasan umum masyarakat Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya jika akan berkunjung ke KBS dibilang madakno rupo. Menyamakan muka dengan aneka primata yang ada di sana. Membuktikan keabsahan dari teori evolusi ala Charles Darwin. Secara sejarah, KBS berdiri awal tahun 1916. Saat itu ijin pendirian KBS berdasarkan pada SK Gubernur Jenderal Belanda tertanggal 31 Agustus 1916 No.40. Atas jasa H.F.K Kommer, seorang jurnalis pecinta satwa yang suka mengumpulkan berbagai jenis binatang sampai menjadi kolektor hingga menjadi pioner pembangunan KBS. 


Bledug
Tahun 1970 adalah masa keemasan Kebun Binatang Surabaya. Bahkan digadang sebagai kebun binatang terbesar Se-Asia Tenggara. Selepas tahun 1980-an berbagai konflik internal mewarnai KBS. Banyak satwa yang tidak terpelihara akibat konflik internal kepengurusan KBS. Mereka menjadi satwa yang broken home. Tapi tidak bisa minggat karena terkurung dalam tembok komplek KBS di Jalan Setail yang dijaga Buaya dan Suro besar di depan. Hingga pada tahun 2013 Mak e arek-arek: Bu Risma berupaya mengambil alih pengelolahan KBS dari swasta ke Pemkot. Masalah lain juga dalam internal hewan sendiri yaitu over populasi yang harus berkompetisi berebut ruang dan pasangan. 

Sang Penggagas Bonbin 
Pertama kali mengunjungi KBS saat masih SD. Saat itu kota Surabaya adalah tempat yang ditunggu-tunggu begitu memasuki libur sekolah. Yang kota rekreasi ke desa, yang desa rekreasi ke kota. Tidak hanya sekadar rekreasi, di kota Pahlawan ini saya bisa menghabiskan waktu sampai satu minggu bahkan lebih dengan tinggal di rumah saudara secara bergantian. Akhir pekan diajak sekeluarga rekreasi di KBS. Waktu itu tiket masih berupa karcis kertas sobekan. Tahun 2000 semasa SMA dan aktif di ekstrakulikuler Teater Citra SMADA Lamongan, masa diklat dilakukan di KBS. Berangkat pagi hari dari naik kereta api. Pagi mulai berproses latihan dan orientasi dunia perteateran dalam hiruk pikuk pengunjung. Ada beberapa pos yang dilewati. Salah satu yang tidak bisa saya lupakan adalah dengan posisi mata tertutup disuruh untuk membaca puisi cinta. Setelah beberapa puisi hasil gubahan spontan terlontar, penutup mata disuruh buka. Baru sadar sedang 'pentas' di depan kandang monyet dan disaksikan oleh banyak pengunjung. Itu bagian dari proses pembentukan rai gedhek. KBS akhirnya menjadi salah satu tujuan favorit untuk diklat teater saat ikut mendirikan dan melatih Teater Intan di SMAGA Lamongan. Ada satu peserta yang memang aslinya bermuka melankolis, saya suruh praktik jadi pengemis. Banyak yang bersimpati total hari itu dapat 70 ribu. 

Pengukur Tinggi Badan dan Tiket Gelang ala Taman Safari
Masa kuliah lain lagi cerita saya dengan KBS. Ada salah satu sahabat dari Gresik, beda kampus yang sering minta tolong dibantu menerjemahkan materi kuliahnya yang berbahasa Inggris. Saat itu saya mencari titik pertemuan paling tengah antara UNESA Lidah dengan UNAIR kampus B adalah KBS. Kita bertemu di sana, dapat tiket masuk dan makan gratis. Setelah tugas selesai bisa jalan-jalan seharian. Ada pengalaman cukup menggelikan saat saya berjalan sendiri, ada seorang Ibu yang tanya keberadaan mushola di KBS. Spontan, setelah melihat dari kejauhan saya tunjuk sebuah bangunan yang berbentuk kubah pada bagian atasnya, bagian bawah tidak terlihat karena tertutup semak. Begitu melewati bangunan itu beberapa saat kemudian, baru tersadar itu bukan mushola tapi kandang unta (saat ini area itu ditempati oleh Jerapah). 
Zona Kid 
Kini KBS telah berbenah. Tiket masuk sudah tidak menggunakan secarik kertas ala tiket parkir motor. Tapi menggunakan gelang kertas anti luntur. Makin kece, dan tidak kalah dengan obyek wisata lain seperti WBL dan Jatim Park Series. Soal harga, hanya dengan merogoh 15 ribu kita sudah bisa jalan-jalan seharian menikmati seluruh area KBS. Kini ada fasilitas Kid's Zoo, menjadi sebuah area yang ramah dan menyenangkan bagi anak-anak. 

Peta Bonbin 
Tidak ada lagi istilah lost in KBS kecuali kita sedang disorientasi atau mata berkunang-kunang sampai berkurang kesadaran. Pihak KBS banyak melakukan pembenahan salah satunya penyediaan papan peta KBS secara lengkap dan detail. Papan berwarna terletak tidak jauh dari pintu masuk sebelah kiri kandang burung Merak. Berkunjung di KBS tidak ada aturan baku kita berjalan lewat mana. Semua bebas mengunjungi kandang hewan apapun. Sehingga pada musim liburan pengunjung cenderung semrawut. Ada yang tidak lengkap ke KBS tanpa mengujungi kandang monyet dulu. Ada yang langsung otw akuarim. Masuk akuarium dikenakan tiket masuk seharga 10 ribu. 

Sempat saya kira mushola
Anda dapat mengabadikan momen kebersamaan bersama keluarga dengan menggunakan jasa tukan foto kelilling yang terletak di bagian tengah dan selatan KBS. Foto langsung jadi dan bisa dicetak pada banyak media, tidak hanya seukuran kertas foto biasa. Bisa di kaos atau mug. Untuk gambar latar belakang ada beragam pilihan yang siap dengan sigap dikerjakan oleh tukang edit yang cekatan. Kerja cepat dan siap melayani klien serewel apapun. Bisa anda berfoto dengan latarbelakang hewan yang tidak ada di KBS seperti beruang kutub atau pinguin. Terima beres dengan harga bersahabat, semua sepaket dengan biaya foto sampai cetak. 

Tole dalam ikan 

Pada penghujung bulan puasa 2019, Tole datang bersama bundanya ke Surabaya untuk refreshing sekaligus mencari kehangatan. Bosan dengan udara dingin Malang, ingin merasakan panas teriknya kota Pahlawan. Dengan kantong pas-pasan saya ajak keluarga kecil saya (tinggal si kecil yang masih 6 bulan di Malang) berkunjung ke KBS. Jika anda mengajak si kecil yang telah berusia tiga tahun ke atas pastikan ukur dulu tinggi badannya. Ada ukuran baku di dekat loket masuk yang menerapkan anak kecil berbayar penuh jika melewati batas tinggi yang telah ditetapkan. Ada petugas manis berambut merah yang siap memandu anak anda untuk ukur tinggi badan, bapaknya nggak usah. 
Sekuat macan 

Ada kejadian menarik di kandang monyet yang dibatasi oleh air. Sesekali monyetnya berenang. Larangan memberi makan atau melempar sesuatu ke dalam kandang terkadang tidak dihiraukan oleh pengunjung. Mungkin mereka sangat menghayati sedang madakno rupo sehingga merasa harus berbagi. Padahal sudah ada petugas spesialis pemberi nutrisi pada hewan KBS dengan gizi yang sesuai perikebinatanang.
 Pagar kolam pembatas kandang monyet yang terlalu tinggi untuk anak kecil seusia tole, mengharuskan orang tuanya untuk menggendong. Begitu saya gendong agar melihat monyet lebih jelas. Secara tidak sengaja satu sandal tole terlepas dan masuk air. Untung tidak ada monyet yang mengejar sandal bergambar Tayo kesayangan tole ini. Saya melihat sandal mulai basah dan mengikuti arus. Berusaha tenang saya mencari apakah ada kayu atau apapun untuk mengambil sandal karet ini. Sontak dari kejauhan terdengar: "Sandale Mas ya...tunggu sebentar" Saya melihat ke arah kerumunan monyet, barangkali ada monyet yang bisa berbicara ala Planet of Apes . Rupanya suara itu berasal dari sebuah bangunan kecil di sisi barat, tempat para penjaga kandang berkumpul. Selang beberapa saat kemudian, muncullah petugas membawa kayu panjang dengan jaring di ujungnya. Berjalan menghampiri sandal tayo dan menyeroknya, lalu diarahkan kepada saya. Tidak lupa saat itu saya mengucapkan terima kasih pada petugas. Tapi saya lupa meminta maaf pada beliau karena telah menyangka sebagai bagian dari kerumunan monyet. 


Naik Aslan
Hingga saat ini, saat tole ditanya: "Le sandale tayo di mana?" jawabnya selalu sama: "Masuk kandang onyet". Jika anda sedang berkunjung ke kota Surabaya tidak ada salahnya untuk rekreasi 15 ribuan di KBS. Tempat rekreasi legendaris warga Surabaya yang selalu melakukan pembenahan untuk tujuan wisata edukasi yang ramah dan menambah wawasan kepada anak tentang alam dan hewan. 
Numpak Babi Rusa





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebun Binatang Surabaya (KBS): Belajar Zoologi dan Madakno Rupo"

Post a Comment