Berkah dari Seporsi Rawon

Mbak kulo rawon setunggal sekalian rawone Bapak niki nggeh” 
(Mbak saya bayar rawon satu sekalian bayar rawonnya bapak ini ya)

Setelah membayar semua saya meninggalkan warung sederhana trotoar di bilangan jalan Kapas Krampung Surabaya. Bapak penarik becak berkulit keriput yang sedang makan seporsi rawon tertegun setelah saya bilang “Pakdhe rawon dan semuanya sudah saya bayar” saya berlalu sambil tersenyum. Gembira masih bisa berbagi dengan banyak berucap syukur. 

Rawon Khas Surabaya (dokpri)


Sore ditemani hujan deras, sambil menunggu jeda kelas saya putuskan keluar sejenak menerjang hujan. Tanpa payung mencari makan walaupun uang di dompet pas-pasan. Di penghujung bulan, gajian masih seminggu lagi demi kesehatan tidak boleh menahan diri untuk tidak makan. Biasanya sehari saya makan dua kali, pagi dan malam. Kecuali pada situasi tertentu makan siang saya lakukan. Termasuk jika kesibukan menumpuk makan malam berubah menjadi makan petang. Seperti sore itu saya merasakan capek dan lapar secara fisik. Daripada jatuh sakit karena perubahan cuaca saya memutuskan untuk mencoba mencari makan di sekitaran kantor. Terlihat ada warung samping gang di atas trotoar. Bukan rumah, juga tidak berupa lesehan. Warung sederhana semi permanen yang disamping pertigaan tempat para tukang penarik becak menunggu penumpang. 

Selepas sore itu, saya sempat berpikir besok saya makan apa setelah beberapa rupiah keluar untuk membayar seporsi rawon itu. Setan sebelah kiri berucap jangan terlalu loman nanti kamu tidak bisa makan. Malaikat di sisi kanan berucap tunggu saja akan ada banyak kejutan setelah ini. Perdebatan batin yang tidak seharusnya perlu diperdebatkan untuk para penebar kebaikan sejati. 

Kebaikan Berbagi senantiasa membawa manfaat dan itu bentuk rasa syukur kita. Ungkapan itu tidak hanya sebatas teori atau wacana semata. Saya sudah membuktikan dari kejadian sore itu dan kejadian-kejadian sebelumnya. Akan ada rejeki yang datang tanpa kita duga dengan rajin berbagi.

Benar juga, iseng-iseng saya ke ATM untuk mengecek saldo. Tanda diduga ada jumlah yang berbeda dengan sebelumnya. Bertambah tanpa diduga padahal gajian masih kurang beberapa hari. Sekian ratus ribu rupiah yang bisa untuk pertahanan pangan beberapa hari kedepan. Ini uang dari mana? Saya juga bingung. Jasa edit tulisan sudah dibayarkan, order menggambar yang sepi juga tidak bisa diandalkan. Honor tulisan di media juga perasaan telah dibayarkan. Lantas uang itu berasal dari mana? Sampai tulisan ini dibuat pun saya belum menemukan jawabannya meskipun duit itu telah saya habiskan. 

Menikmati hidup itu sederhana, turuti keinginan tubuh yang telah sekian waktu diporsir sesekali manjakan dengan makanan yang baik. Itu cara menghargai diri. Termasuk juga rajin berbagi. Ingat tidak akan habis harta kita jika rajin berbagi. Harta yang sebagian dibagi kepada orang yang membutuhkan tidak akan lekang dan habis. Secara matematis memang angkanya berkurang, tapi ada sistem matematis akhirat yang membuat harta akan bertambah di kemudian hari. 

Salah satu rukun Islam yang berkaitan dengan sirkulasi rejeki adalah Zakat. Kewajiban bagi setiap orang muslim tidak hanya dilakukan menjelang lebaran semata (zakat fitrah), ada zakat penghasilan (zakat mal) yang wajib dibayarkan dengan memotong sebagian persen dari total penghasilan kita. Rajin bersedekah menjadi penerang alam kubur sebagai pahala yang tidak akan ada habisnya. Mengalir sampai hari akhir. Percayalah tidak ada harta yang sia-sia dikeluarkan untuk sedekah. Jika anda bingung mengenai bagaimana perhitungan dan penyalurannya, bisa melalui Dompet Dhuafa. Badan yang terpercaya memfasilitasi kepedulian kita kepada sesama, sebagai badan amal zakat yang tidak hanya penyalur  dan penampung bantuan tapi berupaya mengentaskan kemiskinan. Lima pilar utama diharapkan dapat mengubah kehidupan sesama: pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-dakwah dan budaya. Melalui program pemberdayaan yang menyesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat. 

Sama seperti puasa yang kebetulan tulisan ini dibuat pada hari pertama bulan puasa tahun 2020, tidak ada orang mati karena ibadah puasa. Tidak ada orang jatuh miskin karena rajin berbagi, gemar bersedekah. Sudahkah anda bersedekah hari ini?. 

#MenebarKebaikan



Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berkah dari Seporsi Rawon "

Post a Comment