HAM dan Kartun (i-Sekarfest 2021)

Sebuah sayembara kartun yang sangat menggugah. Dari Semarang untuk dunia dengan tema Hak Asasi Manusia. Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa atau status lainnya. Artinya hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya dan ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak untuk bekerja dan hak atas pendidikan. Termasuk hak untuk mendapat akses informasi yang layak. 

The Winner of International Semarang Cartoon Festival 2021 (i-Sekarfest)


Bagaimana hak asasi manusia dari sudut pandang seorang kartunis. International Semarang Cartoon Festival (i-Sekarfest) pada tahun 2021 mengambil tema “Human Rights Violations in Cartoonist’s Viewpoint”. Setelah melalui pemilahan dan pemilihan yang ketat akhirnya muncul tiga juara utama. Kartunis juara lintas negara. Isu HAM bukan hanya pada tindak kekerasan atau sebuah tragedi yang menyayat hati. HAM itu luas dan multisektoral. Inilaih tiga karya yang menjadi pemenang utama. Mari kita bedah. 

Mikhail Zlatkovsky - Russia 

Juara pertama sebuah karya yang bagus dari Mikhail Ziatkovsky dari Russia. Seorang politikus sedang memberi harapan janji-janji pada pemilih yang merangkap rakyatnya. Media dan politik menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan membahayakan. Rawan eksploitasi dan janji politik tidak selamanya manis. Hak mendapatkan informasi yang akurat dan representasi kebenaran menjadi hak asasi manusia. Dengan super cerdas Mikhael Zlatkovsky memotret media dan politik dengan visualisasi balon udara yang membuat rakyat terbuai dan melambung tinggi. 

2nd Prize: Muhammad Nasir_Indonesia

Juara kedua dari kartunis nasional kebanggaan bangsa Muhammad Nasir. Hak Asasi Manusia di mata Nasir adalah masalah hukum. Hukum yang lamban dengan supremasi yang belum terlaksana sepenuhnya. Palu hakim merepresentasikan hukum dengan metafora siput yang identik dengan hewan yang berjalan lamban. Penanganan pelanggaran kekerasan dan HAM di tanah air masih jauh dari kata sempurna. Ada hal-hal politis yang membuat penegakan hukum untuk urusan kekerasan dan luka anak bangsa belum tertangani dengan adil. 

Juara ketiga: Nahid Zamani dari Iran 

Juara ketiga dan termasuk kartun favorit saya. Nahid Zamani, kartunis asal Iran mengangkat isu gender. Bagaimana terjadi diskriminasi pada urusan gender. Cita-cita yang tinggi dari seorang perempuan harus pupus karena dogma yang menjadikan perempuan hanya sebagai satu peran: seorang istri pengabdi laki-laki. Dua orang anak, laki-laki sedang memilih berbagai baju yang merepresentasikan cita-cita umum dalam dunia anak. Sementara dengan penuh kesedihan anak perempuan hanya mempunyai satu pilihan cita-cita. Sungguh kartun yang sangat ciamik. 


Inilah 75 Finalis yang mewakili semua isu HAM dengan keragaman teknik dan visualisasinya. Punya saya belum beruntung tapi sangat beruntung bisa berkarya bersama dengan kawan-kawan kartunis lintas negara. Selamat untuk para pemenang dan semangat untuk para finalis terlebih partisipan dalam lomba ini. Salam ngartun. 







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HAM dan Kartun (i-Sekarfest 2021) "

Post a Comment