The Batman yang Jreng Jreng

Laptop yang menyala saya matikan. Mata jenuh dan ada keinginan untuk my time demi mendatangkan healing karena aktivitas yang menjemukan. Begitu bahasa kekinian ala bestie. Akhirnya tanpa sengaja saya beranjak ke bioskop yang tidak jauh dari kantor. Tiket seharga 25 ribuan dengan penonton yang sepi, tidak sampai 20 orang. 

The Batman (2022) menceritakan luka batin 'kawan' ama Batman kecil. Sang genius nan psikopat dengan nama panggung Riddler. Memberantas orang-orang jahat di kota yang bobrok. Riddler menjadi seorang pembunuh berantai sadis, mulai membunuh tokoh-tokoh politik penting di Gotham. Dari jaksa sampai calon walikota.  Batman terpaksa jadi detektif karena setiap ada kasus selalu mendapat pesan berantai dalam amplop bertulis -For Batman_ diambil sendiri tanpa layanan mas mas kurir. Batman menyelidiki korupsi tersembunyi di kota itu dan mempertanyakan keterlibatan keluarganya. Di tahun kedua memerangi kejahatan, Batman mengungkap korupsi di Kota Gotham yang menghubungkan keluarganya sendiri saat menghadapi pembunuh berantai yang dikenal sebagai Riddler. Produser: Bradley Parker, Matt Reeves, Robert Alonzo, Toby Hefferman. Diperankan oleh aktor: Andy Serkis, Colin Farrell, Gil Perez-Abraham, Jayme Lawson, Jeffrey Wright, John Turturro, Paul Dano, Peter Sarsgaard, Robert Pattinson, Zoë Kravitz. Musiknya ada Ave Maria dan yang membuat saya 'jingkrak' dari kursi tengah adalah lagi Something in The Way dari Nirvana. Keingat album Nirvana Unplugged yang saya beli dari toko kaset di pasar tingkat Kota Lamongan. 

Batman dari Kota Batu (Dokpri, 2019)

Sebagai penggemar komik, Batman menjadi tokoh sentral dalam dunia perkomikan. Walau tidak ada kekuatan super, tapi pemikiran dan peninggalan harta yang super. Peralatan yang canggih, mobil yang ngebut dan kostum baju berjubah yang waterproof. Batman tahun 2022 terasa sangat klasik dengan pencahayaan yang meredup, seperti laptop kita kalau lagi ingin irit baterai. Film super hero yang tidak hore untuk konsumsi anak kecil.  R13 tertera di poster film tapi tidak sedikit penonton yang kurang sadar membawa anak kecil masuk ke ruang teater untuk melihat batman rasa detektif. Durasi panjang tentunya. 

Film ini terasa keren saat adegan kamera terbalik pada mobil terbakar pasca kejar-kejaran menjadi adegan paling epik. Kontras yang ciamik, bisa diprint untuk menjadi model mural atau poster warkop. Film panjang terasa menonton cerita detektif mengungkap kasus. Ledakan di panggung yang menyebabkan batman harus merangkap menjadi tim Basarnas. Membawa flare mengantar para korban membawa menuju titik terang. Walau setelah itu tidak terang-terang amat karena masih ada ancaman kedepan dari Ridle dan Two Face yang sedang tertawa asyik berdua dalam ruang panopticon. Akhir kata film ini bisa menjadi hiburan menarik para pembaca komik dan penyuka film detektif. Semua kembali pada selera tentunya. 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "The Batman yang Jreng Jreng "

Post a Comment