Transportasi Nyaman dan Mencerdaskan dari Sudut Literasi Bandara Praya Lombok

Kemajuan suatu bangsa berkaitan erat dengan pembangunan budaya literasi dalam masyarakat. Masyarakat yang literatif adalah masyarakat yang cerdas, melek huruf, melek teknologi dan berfikir kritis, berfikir tingkat tinggi, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Budaya literasi dapat dilakukan melalui pembiasaan membaca di mana saja, termasuk di ruang publik. Salah satunya adalah bandara yang menarik perhatian saya: ada sudut baca terletak di dekat pintu keberangkatan. Sebuah langkah yang strategis dalam mewujudkan transportasi yang tidak hanya nyaman, aman, namun juga mencerdaskan. Kementerian Perhubungan sangat mengerti kondisi dan kebutuhan para pengguna moda transportasi via udara. Dulu bandara hanya tempat orang menunggu keberangkatan pesawat sekaligus menanti kedatangan pesawat udara. Saat ini bandara menjadi tempat untuk promosi potensi daerah dan sarana ekspresi. September 2019 atas tugas penelitian lapangan di daerah Lombok sekaligus saya berkesempatan melihat bandara baru Lombok International Airport di Nusa Tenggara Barat. Bandara kelas Internasional yang terletak di daerah Praya Lombok Tengah.

Ada Rak Koran Lokal Hari Ini

Bandara ini dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi melewati jalan by pass Lombok Tengah yang lebar. Untuk kendaraan umum ada taksi, jasa carter dan Bus Bandara. Wisata alam berupa pegunungan di Lombok Utara dan sebagian pantai dan pulau eksotis yang menyebar di hampir semua sudut Pulau Lombok. Tentunya membutuhkan sarana dan prasarana transportasi beserta aspek pendukung untuk kelancaran perjalanan wisatawan asing maupun domestik. Orang luar negeri menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Saya berupaya mengadopsi kebiasaan itu dengan menjadikan buku sebagai sahabat. Apapun itu bukunya termasuk pengalaman mendengarkan audiobook di pesawat udara. Sudut baca bandara adalah fasilitas yang layak diapresiasi untuk menambah kebutuhan selain transportasi.

Buku Internasional

Sudut baca bandara Lombok menawarkan suasana yang serasa di kamar sendiri. Sangat tenang di tengah lalu lalang aktivitas penerbangan maupun hilir mudik penumpang. Walaupun kalah ramai dengan kafe dan tempat makan di sebelahnya, tempat ini menjadi semacam oase bagi penyuka buku. Melepas dahaga akan wacana di tengah jadwal harian yang padat. Saya mengelilingi setiap sudut ruang dan merasakan sangat nyaman berada di tempat ini sambil menikmati bacaan atau sekadar menulis dua-tiga paragraf.

Tetap Online Sambil Menanti Pesawat

Transportasi Unggul, Indonesia Maju tidak hanya sekadar slogan semata. Bukan hanya sekadar pembangunan bandara kelas dunia dan peremajaan armada pesawat yang bisa mengangkut banyak orang. Tapi sarana pendukung lain juga perlu mendapat perhatian termasuk kebutuhan untuk literasi warga. Minat baca masyarakat terutama pada buku yang dianggap kurang tergerus oleh pemakaian gawai dan sosial media. Itu memang fakta, namun dapat diredam penurunannya dengan menciptakan kebiasaan di ruang publik yang berbasis kegiatan literatif yang produktif. Membaca buku, portal berita dan menulis catatan di ruang publik adalah solusinya. Tentunya membutuhkan sarana baik tempat maupun alat yang mendukung. Bandara Lombok sudah memfasilitasi semuanya.

Kalah Ramai dengan Cafe Sebelah

Negara telah hadir dalam memberikan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman dan menomorsatukan aspek keselamatan. Bandara standar internasional, pesawat yang tepat waktu dan pelayanan prima dapat dinikmati seutuhnya oleh semua masyaraakt hari ini. Tidak hanya itu, negara berupaya memfasilitasi kebutuhan literatif masyarakat dengan membangun sudut baca dalam area bandara. Semoga kedepan kita bisa menjadikan perjalanan kita tidak hanya dimaknai aktivitas berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain, namun ada aktifitas produktif dari kegemaran menulis. Membaca dan menulislah niscaya kita akan 'abadi' lebih asyik sembari menunggu keberangkatan pesawat tentunya.