"Creativity is as much a part of tool kit as walking on two legs and having a big brain"
Agustin Fuentes - Antropolog
Kerupuk Cangkang Kepiting Lombok Timur (Dokumentasi Pribadi) |
Tahun kemarin
selepas acara temu kartunis di Borobudur, saya numpang rombongan kartunis dari
Solo. Dalam mobil kami sempat ngobrol berbagai hal dari kartun, media, vespa
hingga potensi desa. Kebetulan hari itu hari minggu dan untuk menghindari macet
dari Borobudur kita menuju Solo lewat jalur ‘dalam’. Melintasi desa-desa dengan
jalanan yang sempit dan terhampar pemandangan alam ala desa. Saat melintas
daerah perbatasan Jogja Klaten kami melihat sungai dan hamparan sawah setelah
itu membahas wisata air kekinian yang menjadi pembicaraan para warganet. Sendang desa yang dipoles menjadi wisata air Desa Ponggok.
"Dulu
sebelum terkenal daerah situ menjadi tempat Mandi Cuci (MC) warga, tempat mencuci sapi
sampai karpet" ujar salah satu kawan dalam perjalanan dari Magelang menuju
Solo via Klaten. Wilayah yang dimaksud adalah salah satu daerah yang sekarang
terkenal dengan desa wisata air. Sebuah desa bernama Ponggok yang terletak di
Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Desa ini telah dikembangkan menjadi
tempat rekreasi baru atas pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
sanggup meraup keuntungan sampai belasan milyar.
Terbukti peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) dapat ditunjang dengan pengembangan sumber daya dan potensi yang ada secara optimal. Jika terfasilitasi dengan baik potensi desa dapat mendorong kemandirian dan meningkatkan kemakmuran masyarakat desa secara keseluruhan. BUMDes wisata air di Desa Ponggok telah menjadi percontohan nasional dengan pertimbangan relevansi dan representasi dari penerapan UU Desa yang berupaya memaksimalkan peran desa secara mandiri. Bagaimana dengan kawasan lain di tanah air? masih banyak yang kurang 'peka' pada potensi daerahnya sendiri.
Terbukti peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) dapat ditunjang dengan pengembangan sumber daya dan potensi yang ada secara optimal. Jika terfasilitasi dengan baik potensi desa dapat mendorong kemandirian dan meningkatkan kemakmuran masyarakat desa secara keseluruhan. BUMDes wisata air di Desa Ponggok telah menjadi percontohan nasional dengan pertimbangan relevansi dan representasi dari penerapan UU Desa yang berupaya memaksimalkan peran desa secara mandiri. Bagaimana dengan kawasan lain di tanah air? masih banyak yang kurang 'peka' pada potensi daerahnya sendiri.
One Village
One Product (OVOP) dan Pengusaha Kreatif Desa
Pantai Desa Paremas yang Kaya Potensi (Dokumentasi Pribadi) |
Belajar dari Klaten dan Lombok Timur pentingnya pengembangan potensi desa dan menggalakan usaha berbasis kearifan lokal khas desa. Mengingat secara nasional pengembangan
produk unggulan menjadi salah satu prioritas dari tiga program prioritas
Kemendesa PDTT yaitu program unggulan desa (prudes/prukades), pembuatan embung
desa dan pembuatan Sarana Olah Raga Desa (Sorga Desa). Satu
produk unggulan dari desa yang dikelola melalui BUMDes. Satu Desa Satu Produk Unggulan menjadi agenda yang perlu digagas dan dikembangkan pada banyak desa.
Negara hadir
dalam upaya mewujudkan pengembangan dan pengolahan produk unggulan setiap desa
melalui program setiap desa minimal ada satu BUMDes dengan difasilitasi dana
kucuran APBN setiap tahun dengan anggaran dana sebesar 800 juta sampai dengan
2,5 milyar pertahun. Perwujudan
sarana infrastruktur sudah bukan lagi menjadi sasaran utama pembangunan, karena
paradigma telah berganti menjadi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat desa. Tidak menutup kemungkinan perlunya segera diwujudkan kolaborasi untuk menciptakan iklim usaha yang baik antara BUMDes dengan KADIN.
Sesuai dengan misi yang dilakukan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) yang bersama pengusaha kreatif menciptakan "inovasi dan teknologi siap pakai" sebagai implementasi dari representasi kepentingan dan aspirasi dunia usaha. Pendidikan yang baik dengan sarana yang menunjang diharapkan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang handal. Perlunya 'mencetak' pengusaha kreatif desa yang secara sadar dan peduli akan potensi untuk kemaslahatan masyarakat di desanya.
Pengemasan Kerupuk Cangkang Kepiting (Dokumentasi Pribadi) |
Sesuai dengan misi yang dilakukan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) yang bersama pengusaha kreatif menciptakan "inovasi dan teknologi siap pakai" sebagai implementasi dari representasi kepentingan dan aspirasi dunia usaha. Pendidikan yang baik dengan sarana yang menunjang diharapkan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang handal. Perlunya 'mencetak' pengusaha kreatif desa yang secara sadar dan peduli akan potensi untuk kemaslahatan masyarakat di desanya.
Kita semua
berharap pada pemerintahan yang baru ini terjadi pertumbuhan ekonomi yang
signifikan dan menggembirakan. Perlunya pengembangan perekonomian desa dan
pengembangan kewirausahaan yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi, penurunan
tingkat pengangguran, pengentasan kemiskinan dan Indeks Pembangunan
Manusia. Desa Maju Desa Makmur. SDM Unggul, Indonesia Produktif.
0 Response to "Dari Potensi Lokal Menjadi Produk Unggulan Desa (Cerita dari Klaten dan Lombok Timur)"
Post a Comment