Kreatifitas dan Keunggulan Industri Kreatif: Jalan Panjang dan Harapan Talenta Seni Grafis

Pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas dalam mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Sebagaimana pidato presiden terpilih, Jokowi (14/07/2019) pentingnya peningkatan kualitas pendidikan. Negara akan hadir dalam memastikan adanya vocational schoool dan vocational training. Secara kelembagaan akan dibangun Lembaga Manajemen Talenta Indonesia sebagai wujud peran negara dalam identifikasi, fasilitasi, dukungan dan pengembangan bakat anak bangsa.
Tidak Perlu Mengeluh: Sekolah itu Penting (Ilustrasi: Dokpri)

Manusia dianugerahi dengan akal yang didalamnya terdapat kemampuan kreatif. Sejak jaman prasejarah manusia telah melakukan eksperimen untuk membuat sesuatu yang menjadi lebih baik. Budaya adalah mekanisme olahpikir dan olahrasa dalam perilaku kreatif sebagai cara adaptasi sekaligus jawaban atas tuntutan jaman. Kreatifitas dan imajinasi adalah pasangan yang saling mempengaruhi, imajinasi berarti kemampuan manusia untuk menghubungkan atau mengkombinasikan imaji-imaji (apa yang terlintas dalam pikiran) ke dalam proses berpikir maupun perasaan (feeling). Semua dituangkan dalam sebuah karya dengan ragam media. Termasuk seni grafis yang melahirkan seniman milenial potensial.

Kiprah kreator berbakat untuk seni grafis tanah air telah mendunia. Dibalik kesuksesan komik luar negeri maupun film animasi terdapat sentuhan tangan dingin anak negeri di dalamnya. Sebut saja Chris Lie di komik GI Joe dan Transformers. Ardian Syaf yang berkarya bersama perusahaan komik terkemuka Marvel dan DC. Alti Firmansyah yang menjadi orang dibalik kesuksesan komik X-Men 92. Iwan Nazif pembuat komik How To Train Your Dragon yang diterbitkan bahkan difilmkan oleh Dreamworks. Selain itu ada Yasmin Putri pembuat sampul komik Marvel. Ilustrator terkenal Ario Anindito menjadi andalan komik Marvel dan DC Comics dalam karya Wolverines dan Hyperion. Tentunya kita patut berbangga dengan kreativitas lintas batas negara mereka. Namun kita perlu mempertanyakan bagaimana apresiasi di negeri sendiri.

Perkembangan internet turut menyemai tumbuh berkembangnya bibit-bibit berbakat dalam seni grafis. Dunia maya dapat menjadi media untuk berpameran dan mendapat penggemar. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengumumkan akan membawa sepuluh kreasi yang menjadi jenama Licensing Expo China 2019 di Shanghai (24-26/7/2019). Karya andalan anak bangsa tersebut diantaranya: Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Tahulalats, Garudayana, Educa Studio, Gugug !, Mintchan, Ghosty’s Comic, Manguni Squad, dan Satria Dewa Gatotkaca. Proses berliku tentunya dilewat oleh para talenta berbakat tanah air. Dari proses kreatif sampai penghargaan terhadap karya sendiri. Budaya kreatif didasarkan pada aspek pemikiran kreatif (creative mind) yang diikuti oleh perilaku kreatif (creative act) dalam inovasi dan improvisasi. Kemampuan kreatif menghindari hal-hal yang bersifat praktis dan usaha yang minimalis.

Tragedi KyoAni dan Pentingnya Hak Paten
Sebuah kantor studio animasi terkemuka di Jepang, Kyoto Animation (KyoAni) dibakar oleh seorang pria yang bernama Shinji Aoba mengaku karya novelnya diplagiasi dan dicuri (18/7/2019). Tragedi ini telah menewaskan 34 orang dan 10 orang dalam kondisi kritis, rasa kecewa yang berujung pada pembunuhan massal. Korban terdiri atas 13 pria, 20 wanita. Usia korban terbilang masih muda rata-rata dibawah 35 tahun. Artinya mereka adalah para generasi kreator muda yang menjadi aset sekaligus harapan bangsa. Sebuah peristiwa tragis yang memutus asa regenerasi talenta kebanggaan bangsa.

Berdasarkan peristiwa ini perlu pemahaman mendalam tentang esensi dari sebuah kekaryaan. Karya merupakan kekayaan dan hak milik intelektual yang bagi kreator sangat tak ternilai harganya, bahkan dianggap sebagai bagian hidup sebagai proses kreatif yang tidak pernah putus. Tiga hal utama dalam dunia kreatif di tanah air meliputi apresiasi, standar karya dan jaringan.


Seniman Kreatif, SDM Unggul, Indonesia Produktif (dokpri)

Mengutip Primadi Tabrani dalam bukunya yang berjudul Kreativitas dan Humanitas (2006) bahwa kreativitas adalah perpaduan antara imajinasi, perasaan dan gerakan yang terwujud dalam berbagai macam tindakan diantaranya iseng, khas, peka, perenungan dan mencipta. Kreativitas berdampak pada respon apresiasi baik diri sendiri maupun orang lain, respon apresiasi terdiri dari surprise, empati, simpati, terpesona sampai terharu. Munculnya komikus muda dan populer dalam dunia maya menjadi peluang baru bahwa kekaryaan dan popularitas dapat berasal dari berbagai media. Hari ini pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi elemen dasar seorang kreator dapat dipelajari dan dilakukan melalui keberadaan internet yang memberikan peluang berjejaring secara luas.

Secara kekaryaan seniman tanah air sangat bagus dalam hal teknis dan konten. Industri kreatif mempunyai permasahan yang khas dari sisi hulu sampai hilir. Pertama, legalitas, banyak seniman yang hanya berkarya untuk kepentingan dan kepuasan pribadi tanpa memperdulikan aspek legalitas dalam bentuk pengurusan hak cipta dan sertifikasi kreator. Kedua, apresiasi untuk karya seni khususnya seni grafis dihargai sangat murah di negeri sendiri, tapi mahal di negeri orang. Ketiga, kesejahteraan para seniman yang kurang jika hanya mengandalkan apresiasi dari dalam negeri. Seni hanya dianggap sebagai pelengkap festival atau kegiatan berbalut gelar budaya lainnya. Cukup seremonial bahkan ketika dianggap laku akan terjadi komodifikasi yang berujung pada peniruan dan produksi massal untuk memenuhi kepentingan pasar. Untuk itu negara perlu hadir dalam menghadirkan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif khususnya seni grafis di tanah air.

Berkarya untuk siapa dan bagaimana peran negara?
Karya adalah bentuk ekspresi dan terdapat dua pilihan untuk diri sendiri atau untuk khalayak. Berkarya untuk diri sendiri hanya berorientasi pada kepuasan batin, berkarya untuk khalayak memperhatikan selera dan apresiasi pasar. Fenomena pembajakan baik yang copas atau yang semicopas adalah permasalahan yang membelit negeri ini disamping berbagai tindakan penyimpangan lain yang membuat kreatifitas menjadi mati dan tidak punya hati nurani. 

Pentingnya kreator memahami regulasi dan aspek yuridis dari sebuah kekaryaan. Negara hadir dengan sertifitasi kompetensi seni, diharapkan menjadi tonggak baru dalam dunia kreatif dan janji dana abadi kebudayaan. Sertifikasi kompetensi digunakan untuk mendudukkan keahlian seseorang terkait kepentingan pasar dan apresiasi yang mensyaratkan kepastian profesi dari tenaga kerja yang diinginkan. Secara kelembagaan para talenta seni diharapkan dapat difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Sebagaimana misi dari KADIN sebagai sebuah organisasi dunia usaha yang meliputi beragam aspek seperti insitusi, keuangan, kepemimpinan, pelayanan masyarakat, dukungan politik, dan kerja sama internasional. 

Perlunya realisasi terhadap janji dana abadi ini penting guna mendukung kreativitas para pekerja seni serta perkembangan industri kreatif. Itulah harapan dari para kreator khususnya para talenta seni grafis. Namun hal yang lebih paling utama untuk saat ini adalah pentingnya Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta. Dapatkah pemerintah melalui Kadin Indonesia memberikan fasilitasi dan pendampingan sepenuhnya kepada talenta seni grafis tanah air?

Kreativitas adalah tonggak dari kemajuan aspek kehidupan, orang tidak akan berkembang jika tidak kreatif atau setidaknya menggunakan institusi dan imajinasi tak terbatas. Kreator merupakan orang-orang yang mempunyai mimpi besar, yang diwujudkan dalam karya nyata. Sedangkan plagiator adalah orang-orang yang membangun mimpi di atas mimpi orang lain, ingin praktis dan menghancurkan nilai-nilai kreativitas. Esensi dari seni adalah menghargai diri sendiri, hasil karya sendiri dan bisa meyakinkan orang lain. Semoga dengan hadirnya negara melalui Kadin yang memfasilitasi hak cipta dan proses kreatif talenda seni grafis dapat memberdayakan talenta dari anak bangsa dengan kualifikasi internasional. Seni grafis mendunia, Indonesia Produktif. 

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Kreatifitas dan Keunggulan Industri Kreatif: Jalan Panjang dan Harapan Talenta Seni Grafis"

  1. Bener banget bang.. Hak paten adalah kekayaan intelektual yang mesti kita daftarkan dan kita amankan. Sebenarnya karya anak bangsa tidak kalah dengan milik negara lain. Semoga pemerintah mampu melindungi dan mengapresiasi dengan melindungi dan memasarkan karya mereka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah berkreasi berdarah-darah tahu karya kita dijiplak..itu sakit namun tak berdarah.

      Delete