2 Film tentang Pandemi Flu: Memetik Hikmah dari Film Contagion

Rajin dan disiplin cuci tangan, maskeran, jaga pola hidup sehat dan jauhi kerumunan adalah kunci mencegah Corona. Coronavirus disease (COVID-19) menjadi permasalahan, isu, wabah global yang menjadi perhatian dunia. 

Jauh sebelum awal 2020, dalam dunia perfilman ada sinema yang menayangkan cerita tentang wabah. Terlepas dari ramalan, proyeksi atau visi penglihatan anak indogo, kita patut memetik pelajaran bagiamana kepedulian sosial menjadi strategi mengatasi persebaran pandemi. Tidak melakukan aksi borong bahan makanan apalagi alat kesehatan. Tidak menyebarkan berita yang nirdata dan tetap berserah pada pencipta. Selalu gembira, karena hati yang gembira adalah imun.

The Flu


The Flu (2013)
Sutradara: Kim Sung-soo
Pemain: Cha In-pyo, Jang Hyuk, KiHyeon Kim, Lee Hee-joon, Lee Sang-Yeob, Ma Dong-Seok, MinAh Park, Park Hyo-ju, Soo Ae, Yoo Hae-jin

Menceritakan tentang virus mematikan yang menjalar lewat udara dan menginfeksi orang-orang. Virus yang berbahaya dan cepat menyebar sampai warga kota. Film tersebut menggambarkan bagaimana suasana mencekam tentang pecahnya penyakit mematikan di sebuah kota. Dimana dikisahkan kalau virus mematikan tersebut sudah menginfeksi warga Korea Selatan yang berjarak kurang dari 20 kilometer dari Seoul.

di balik cobaan hari ini selalu ada berkah yang datang kemudian. Kemudahan memang tampak enak, dan bisa membuat orang terlena. Di mana seorang pengemudi mobil mengantuk? Bukan di jalan sulit dan sempit, tetapi di jalan raya yang mulus. Pepatah Jawa mengatakan: “kêsandhung ing râtâ, kêbêntus ing tawang” (“Titah Sri Sultan Hamengku Buwono X”)


Contagion
Contagion (2011)
Sutradara: Annie Welles, Steven Soderbergh
Pemain: Bryan Cranston, Chin Han, Elliott Gould, Gwyneth Paltrow, Jennifer Ehle, Jude Law, Kate Winslet, Laurence Fishburne, Marion Cotillard, Matt Damon

Cerita dimulai saat seorang wanita bernama Beth Emhoff kembali dari perjalanan bisnisnya di Hong Kong. Mulanya Beth berpikir bahwa dia mengalami jet lag dan demam. Namun dua hari kemudian setelah dirawat di UGD, dia meninggal tanpa sebab yang jelas. Setelah itu banyak bermunculan kasus meninggal dilaporkan karena virus.
Jangan Panik (Warnerbros: 2011)
Virus itu pun mulai menyebar. Dokter di Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia berusaha memecahkan kasus tersebut. Mereka harus cepat karena virus ini terus bermutasi. Kepanikan atas sebuah wabah merupakan hal lumrah. Tinggal bagaimana cara kerja media dalam mengungkap kebenaran.
Sang Blogger (Warnerbros: 2011)
Apresiasi terdalam dalam film ini ada pada tokoh Alan Krumwiede yang diperankan oleh Jude Law, selaku blogger yang membawa berita dan fakta nyata tentang wabah hingga sampai menjadi buruan pemerintah karena dituduh sebagai penghasut. Kalau hari ini dikenal sebagai penyebar kabar Hoax. Akhirnya blogger Alan dilepas dengan jaminan harus menyebarkan informasi yang akurat kepada ribuan pembaca tulisannya.

Dalam setiap kesusahan pasti ada pihak yang menambah situasi menjadi tidak lagi menyenangkan. Bisa berasal dari pihak yang mempunyai kekuasaan hingga masyarakat yang kurang tenang bahkan cenderung bebal. Sama dengan kasus Covid-19 kali ini, banyak sosialisasi telah dilakukan namun orang ngeyelan selalu ada. Tidak akan selesai jika tidak ada pembuktian jika belum mengalami sendiri.
Jawaban untuk orang ngeyel (Warnerbross: 2011)

Bagaimana cara mengatasi orang ngeyel di sekitar kita. Inilah jawaban bagus terhadap orang2 yg 'ngeyel' saat disuruh menjaga jarak agar terhindar dari Covid-19. Inilah Q and A untuk mendiamkan para pengeyel. 
Q:
"hidup mati kan di tangan Tuhan. Ada gak ada corona juga kita akan mati. Mati gak hanya karena corona aja".

A:
"iya kalo itu soal hidup matimu sendiri, ya suka2mu lah. Tapi kalo kamu sakit karena kecerobohanmu, lalu kamu menulari orang lain dan orang itu yg mati, bukannya kamu sudah berdosa? Kalo kamu tidak memikirkan dirimu sendiri setidaknya pikirkanlah orang lain."

Q:
"kematian adalah takdir. Bila Tuhan belum mau kita mati ya kita gak akan mati kok. Tenang aja. Tetap jalani kehidupan seperti biasa. Kumpul2 seperti biasa."
A:
"kalo gitu, nanti kalo sakit corona beneran gak usah ke dokter aja ya? Mau parah kayak gimanapun, gak usah ke rumah sakit. Toh kalo Tuhan belum berkehendak kamu gak bakalan mati kan?"

atau

A:
"pergi ke rumah sakit adalah bagian dari ikhtiar (daya upaya) untuk mencari kesembuhan. Apa salahnya jika ikhtiar itu dilakukan sejak awal untuk menghindari penyakit, bukan hanya berikhtiar untuk menyembuhkan penyakit?"

Q:
"virus corona itu kan ciptaan Tuhan juga. Gak mungkin ciptaan Tuhan bakal membahayakan bagi orang2 yg punya iman kepada Nya".
A:
"kalo misalnya ada orang yg melepas macan liar di tengah2 kalian, apakah kalian masih mau bilang bahwa macan itu ciptaan Tuhan sehingga gak bakal membahayakan?"

Yang penting saat ini kita membatasi diri untuk keluar rumah dan melakukan upaya pencegahan seperti empat langkah berikut:

1. Cuci tangan dengan sabun dan air sedikitnya selama 40 detik atau dengan hand sanitizer berbasis alcohol 70% selama 20 detik jika air dan sabun tidak tersedia.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
3. Gunakan masker jika sedang sakit atau bepergian keluar rumah.
4. Tutup mulut dan hidung jika sedang batuk dan bersin.
Semoga ujian  nasional dalam bentuk pagebluk Covid-19 ini segera berakhir. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2 Film tentang Pandemi Flu: Memetik Hikmah dari Film Contagion"

Post a Comment