Hijrah Harus Yakin: Manual Digital Collaborative Drawing

Era hari ini adalah era serba cepat, era digital. Apapun digital, dulu ada jam digital yang berjalan tanpa jarum penunjuk. 


Alat Gambar Impian Sudah Di Tangan 

Dalam proses kreatif juga mengalami perubahan. Ada kartunis yang dikenal dengan kartunis atau komikus digital.  Hijrah dari menggambar manual ke digital tidak serta merta langsung dilakukan secara radikal. Perlu proses pendekatan dan pembiasaan. Saya mencoba mengamalkan Semangat Go Green dengan sebisa mungkin mengurangi konsumsi kertas dan plastik. Dari beli sarapan di warung dengan membungkus otomatis meninggalkan sampah satu kresek, kertas minyak dan sebuah karet gelang. Demikian juga saat menggambar, sebisa mungkin mengurangi menggunakan kertas baru. Kertas daur ulang, kertas bekas dan belakang bekas kalender pun enak buat menggambar.

4 Oktober 2018 menjadi hari bersejarah karena pertama kali punya tab gambar. "Kupinang Wacom Intuos 4 mu dengan Bismillah" COD pen tablet dengan desainer yang sama-sama penggemar karya ilustrator Majalah Intisari: Anton Nugroho. 

Manual 

Mirip Belajar Nyetir Mobil 
Dari dulu saya memimpikan menggambar yang dapat mengurangi pemakaian kertas, tidak belepotan. Punya sebuah tab gambar menjadi keinginan dari dulu. Hingga akhirnya iseng-iseng buka salah satu situs penjual barang bekas, saya ketikan wacom. Hadirlah satu penjual yang sepakat untuk bertemu di tokonya sekitaran daerah Manyar. Kebetulan seorang tukang desain dan secara khusus memberi diskon sesama tukang gambar. Akhirnya mimpi mempunyai tab grafis terpenuhi. Bagaimana implementasinya? Menggambar menggunakan alat ini mirip kita merasakan merubah kebiasaan dari nyetir motor beralih menjadi setir bulat alias mobil. 

Digital 
Model tab gambar ada dua, langsung LCD bisa digambar dan menggambar dengan melihat layar Laptop/monitor. Saya punya yang model kedua, karena untuk yang layar sentuh langsung gambar harganya di atas 15 juga, bahkan mencapai puluhan juta. Menggambar tanpa makan itu melelahkan tentunya. Jika punya laptop atau PC kelas biasa menggunakan wacom masih bisa, asal menggunakan photoshop versi agak lawas. Selama menggambar tidak direkomendasikan membuka banyak halaman apalagi online. Jika RAM laptop anda masih kisaran 2 gb sangat merepotkan. Itulah perlunya daya dukung laptop atau PC kelas desainer: ram minimal 4 gb, ada VGA dan prosesor kelas kencang untuk grafis. Selain photoshop ada beberapa software yang mendukung pengguna pen tablet: Madibang, Krita,  Corel, Manga Studio, Adobe Ilustrator dan MyPaint. Saya sendiri merekomendasikan MadiBang Paint Pro untuk menggambar langsung dan Photoshop untuk mengolah gambar manual ke digital. 

Hasil Kolaborasi 
Rahasia Konsisten Berkarya: HOVER 
Apakah menggambar membutuhkan mood? itu paradigma lama. Tukang gambar profesional menggambar kapan pun dan dimana pun tanpa melibatkan mood yang sangat terbantung pada suasana batin. Sesungguhnya sulit tapi dapat diterapkan melalui adaptasi yang didasari niat yang kuat. Disiplin tanpa semau dan seenak hati menggambar. Kejar karya dari ide, bukan suasana hati. Bagaimana agar profesional? rahasianya adalah HOVER 
HopeOptimismValueEnthusiasmResiliance
Intinya dalam bekerja kita perlu percaya diri dengan jiwa penuh pengharapan. Optimis menjadi kunci komitmen sejati. Value berkaitan dengan pengembangan kemampuan. Dinamika apapun yang terjadi dapat diatasi dengan rasa antusias yang tinggi dan berusaha menikmati apapun itu yang terjadi. Wis nggambar apa hari ini? #berkaryadirumah #WFH #Covid-19  []


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hijrah Harus Yakin: Manual Digital Collaborative Drawing "

Post a Comment