Mimpi Rumah Sederhana Warna Putih

“Pokoknya nanti semua kebun tebu di kanan kiri akan jadi rumah Mas...jadi tidak usah bingung bertetangga dengan siapa” 

Pernyataan makelar perumahan yang sempat mengantarakan saya untuk melihat-lihat perumahan di selatan kota Malang empat tahun silam. Dijanjikan biaya ringan dengan proses tidak berbelit. Dalam bayangan saya ada sebuah kompleks perumahan yang sudah siap dihuni. Ternyata apa yang ada di lapangan berbeda. Rumah tidak lebih dari sepuluh buah, masih tanah berpatok dan ada satu rumah contoh sepi merana di antara hamparan kebun tebu. Jalanan terjal beberapa ruang belum diperkeras. Ada beberapa rumah yang pada bagian depannya terpampang tulisan “Rumah Dijual”. Impian memiliki rumah pertama berkualitas dengan lingkungan asri hanya isapan jempol. 



Tidak hanya itu, setelah bertanya pada teman yang bekerja di bank dan ada juga teman yang menjadi pemasaran properti, prosedur pengambilan rumah di daerah pinggiran biasanya ada prosedur ribet. Alasannya bisa karena kiprah pengembang yang masih amatiran, masalah konflk dengan pembebasan tanah yang tidak fair, makelar yang lihai dan biaya tambahan yang jumlahnya tidak terduga. Besarnya luar biasa. Untuk menghindari hal tersebut saya berupaya menabung dulu, sementara menempati rumah kontrakan tidak masalah. Menempati rumah petak kontrakan di pedesaan pinggiran kota lebih menenangkan sambil berusaha mewujudkan impian rumah perdana. 

Kebutuhan tempat tinggal menjadi hal yang cukup mendasar bagi para karyawan maupun keluarga milenial yang menggantungkan penghidupannya di perkotaan. Hidup di desa dianggap makin merana akhirnya memilih berkarir Menghindari kawasan tengah kota yang harga properti sangat tinggi. Menerapkan hidup sederhan di kota menjadikan hidup lebih tenang. Tidak perlu memaksakan diri demi gengsi termasuk dalam urusan properti. Strategi paling efektif adalah mencari daerah pinggiran. Beberapa pengembang telah merambah daerah pinggiran. Harga tanah yang lebih rendah dan keterjangkauan telah didukung oleh akses jalan yang lebih baik menuju kawasan strategis. 

Bagaimana negara hadir mengakomodasi kebutuhan perumahan? khusus pembangunan rumah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya melakukan sinergi dengan pengembang selaku pihak swasta, perbankan dan masyarakat. Kewenangan berada pada bidang infrastruktur terdiri dari Sub bidang jalan, irigasi, air minum, sanitasi, rumah swadaya, dan rumah khusus. 

Khusus untuk rumah swadaya dan rumah khusus pemerintah mempunyai konsentrasi dalam mewujudkan rumah yang mudah untuk semua. Hal ini selaras dengan visi misi Pekerjaan Umum (PU) yang berupaya mewujudkan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Ada beragam mekanisme dan skema penyediaan kebutuhan tempat tinggal seperti program rumah susun, rumah khusus, bantuan stimulan PSU, bedah rumah padat karya tunai (BSPS) Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan rumah mandiri dengan membeli sesuai selera, bebas memilih lokasi tentunya dengan biaya yang cukup tinggi. 

Jika semua kalangan masyarakat mempunyai tempat tinggal. Tidak kepanasan atau kehujanan. Dapat mengikuti tumbuh kembang anak adalah hakekat utama dari berumah tangga. Rumah sederhana bukan masalah. Kesiapan finansial tetap menjadi hal yang utama dalam mewujudkan mimpi hunian pertama.
 
Infrastruktur berkualitas untuk semua
Merujuk pada PP No 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis. Negara berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.

Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rayat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasanm dan kawasan perdesaan dalam kerangka NKRI. Era digital ada cara milenial dengan beragam aplikasi PUPR: e-Monitoring (alokasi dana khusus bidang infrastruktur pada suatu tahun anggaran), e-Budgeting, DAK, TNDE (Aplikasi tatan naskah dinas elektronik), e-Dokumen (layanan storage online PU-Net), Mail PU, dan SI-MENTOR (Sistem Informasi Manajemen Motor Penggerak PUPR). 

Suatu malam si kecil curhat kepada bundanya: 
“Buda ini rumah mbah yaa?”
“Iya mas, kita sewa di sini, kenapa?”
“Mas Ayak gak mau rumah mbah…Mas Ayak pingin punya rumah dili (rumah sendiri) wana putih (warna putih)” 
“Iya kita doa sama-sama supaya papa dapat rejeki banyak” 
“Iya Mas Ayak pingin punya lumah dili (rumah sendiri) warna putih..bukah luma mbah (rumah mbah pemilik kontrakan)”

"Iya kita doa sama Tuhan yuk,supaya papu dapat rejeki banyak & bisa punya rumah sendiri"

Doa si kecil
"ya Allah, belikan papuku rejeki lumah putih yaa supaya mas ayak,adek mona,papu sama buda punya lumah sendili..Amin" 

Kata-kata itu menjadi penyemangat agar dapat bekerja lebih kreatif dan produktif supaya dapat rejeki halal dan bisa punya rumah sendiri. 

Tanpa mengandalkan uluran tangan orang lain apalagi warisan dari orang tua. Semoga apa yang menjadi mimpi keluarga kecil kami selaras dengan prioritas pemerintah untuk mengayomi masyarakat akan ketersediaan rumah yang berkualitas. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rayat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas. Rumah hasil keringat sendiri bukan sekadar mimpi. Ada negara yang hadir memfasilitasi impian para keluarga kecil milenial untuk mempunyai hunian perdana. Tinggal bagaimana kesiapan kita dalam mengatur keuangan, termasuk tabungan agar dapat dengan tenang mewujudkan rumah pertama impian. Rumah berwarna putih menghadap timur dengan studio gambar di dalamnya. Semoga semesta mendengar. 

Referensi 
www.pu.go.id (diakses pada 6 Agustus 2020) 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Artikel Hapernas 2020 






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mimpi Rumah Sederhana Warna Putih"

Post a Comment