Potensi Energi Tropis yang Tak Pernah Habis

“Halah Mas...sekolah favorit kok kentekan bensin”

(masak bersekolah di SMA favorit kok sampai bisa kehabisan bensin)

Celetuk seorang tukang becak di dekat Jalan Kranggan Lamongan 20 tahun silam. Saat itu saya masih berseragam putih abu-abu. Dalam suatu perjalanan di dalam kota motor mendadak kehabisan bensin. Motor bebek 2-tak yang terkenal boros bahan bakar. Dari komentar pedas tukang becak tersebut sempat saya berpikir, bagaimana jika suatu hari kita bisa kehabisan energi. Level tidak hanya setangki motor tapi kehabisan secara global. 


Robocop dan Charge Aki (Ilustrasi Karya Roikan)




Ada cerita lain, selama masa pandemi COVID-19 berkaitan dengan listrik padam. Kebetulan saya mempunyai sampingan sebagai ilustrator. Seorang kawan memesan dua gambar dengan tenggang waktu yang sangat mendadak. Tidak hanya itu ketika proses finishing karya ternyata terjadi pemadaman listrik. Surabaya yang panas tidak bisa berkarya tanpa keberadaan kipas angin. Apa mau dikata deadline semakin mendekat, terpaksa menggambar dengan listrik sisa baterai dari laptop dan memanfaatkan dinginnya ubin keramik. Berpeluh keringat akhirnya karya selesai dan pesanan beres. Itulah sebagian drama dari pentingnya keberadaan energi dalam kehidupan. Ada BBM dan listrik menjadi dua sumber energi yang tidak dapat dipisahkan dalam segala aktivitas.

Ketika belajar IPA masa sekolah dasar melalui buku bersampul seekor katak: RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap) diterangkan secara fisika energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan sesuatu perubahan. Dalam tubuh kita, energi menetukan gerak dan gerak dipengaruhi oleh kalori. Itulah perlunya kita sarapan pagi agar badan selalu fit dan otak cerdas berpikir. Itulah mengapa sampai ada minuman benergi sebagai booster bagi kita yang merasa selalu lelah letih. Semacam nitronya mobil di film balap yang mempercepat gerak dan menambah kecepatan maksimal. Jadi energi sebuah kata yang mendatangkan banyak aksi.

Energi menjadi komponen penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Karena hampir semua aktifitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Bahan bakar dari kendaraan bermotor kita menggunakan energi tak terbarukan.  Energi fosil yang terancam mahal dan terbatas. Energi fosil di tanah air ada masa habisnya. Yang diperkirakan tidak bertahan lebih dari seabad ke depan.

Energi fosil tidak dapat dibandingkan pada ekonomi berbasis ekonomi efiesiensi sirkuler. Itulah perlunya kita memahami energi baru, terbarukan dan konservasi energi. Konsumsi energi yang ramah lingkungan adalah kebutuhan. Manusia bertambah jumlah energi yang diperlukan senantiasa mangalami kenaikan pula. Khusus energi fosil telah lama terbelenggu dalam jaring energi tinggi yang berbanding lurus dengan penambangan masif. Sementara cadangan untuk negara non kontinental semakin menipis. Belum lagi Energi fosil yang menimbulkan ketergantungan dan dampak sosioekologi. Perubahan iklim menjadi konsekuensi tapi dapat kita perjuangkan untuk meminimalisir dampaknya.

Dari fosil ke energi ramah lingkungan dan terbarukan

Ancaman polusi dan ragam kerusakan alam menjadi bahaya yang senantiasa menghadang. Itulah pentingnya transformasi energi. Dari energi tak terbarukan menuju energi hijau. Bumi merupakan planet yang unik. Mempunyai banyak unsur yang dapat digunakan sebagai energi. Sumber energi yang dapat diperbaharui adalah tenaga matahari, angin, hidropower, biomassa, hidrogen, energi panas bumi (geothermal) dan energi samudera. Pengembangan energi terbarukan yang telah difasilitasi oleh negara adalah biodesel, angin dan panel surya. Walaupun dalam pemakaian terbatas tapi dapat menjadi satu titik pijakan menuju sebuah perubahan. Kapan kita mulai berubah?

Beberapa contoh gerakan perubahan telah dilakukan. Seperti dalam kelistrikan, saya melihat kanal Wathdoc Documentary di Youtube berjudul Kesetrum Listrik Negara. Sebuah gerakan revolusi energi kecil berskala rumah tangga dan komunitas. Dicontohkan Agus Sari dari Sentul Jawa Barat yang menggunakan panel surya sebagai sumber listrik untuk kebutuhan listrik skala rumah tangga. Butuh 50 juta rupiah untuk sepuluh biji panel surya. Nurhanif warga desa Kedungringin di Blora menggunakan energi angin untuk sumber listrik lampu jalan. Warga Kedungrong Kulonprogo Yogyakarta yang memanfaatkan microhidro sebagai sumber listrik dengan memanfaatkan aliran Kali Progo yang melintas kawasan Samigaluh. Ketiga contoh diatas adalah inovasi dan penggunaan energi ramah lingkungan. Walaupun dalam skala terbatas tapi dapat membuka mata kita bagaimana pentingnya penggunaan dan pengembangan energi yang terbarukan.

Akselerasi energi terbarukan perlu dilakukan dengan dukungan dari banyak pihak. Praktik monopoli dan dominasi energi fosil menjadi salah satu hambatan dalam penggunaan energi baru. Apakah keistimewaan dari energi baru terbarukan tersebut? Energi terbarukan adalah investasi yang manusiawi untuk masa depan. Panen energi adalah kunci. Jika menggunakan energi berbasis fosil semakin lama semakin habis. Penggunaan energi terbarukan sulit dan mahal di awal tapi melimpah pada kemudian hari. Panen energi untuk kepentingan anak cucu karena sumber energi dari alam tidak mengenal batas. Sinar matahari, angin dan air menjadi tiga kunci dari energi baru lebih ramah lingkungan.

Sumber: Energi Kolaborasi Edisi Mei 2020



Potensi Tropis dan Konservasi Energi

Serial Into the Night yang berasal dari Belgia dirilis di Netflix pada Mei 2020 cukup menarik untuk dijadikan pelajaran. Krisis kemanusiaan yang berhubungan dengan alam. Ketika matahari dianggap sebagai ancaman kiamat. Perlu ruang bawah tanah di sebuah bendungan raksasa yang menjadi pusat tenaga listrik. Saat ini pembangunan bendungan kurang seberapa diminati mengingat daya dukung lingkungan yang kian berkurang. Sedimentasi dan deforesisasi berpengaruh pada keberadaan debit sungai. Tidak sekadar musim kemarau dan musim penghujan. Refleksi dari serial tersebut adalah justru matahari adalah sahabat, sementara energi dari bahan fosil dapat dikategorikan sebagai penjahatnya.

Mengutip Hermann Scheer (1999) bahwa solar power merupakan teknologi tanpa teknokrasi. Matahari telah disediakan Yang Maha Kuasa untuk manusia. Gratis tak berbayar. Bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri ini menghadirkan sejuta potensi. Untuk dapat menjadi energi listrik perlu modal yang tidak sedikit. Sel surya yang belum terjangkau harganya mencapai puluhan juta. Siang matahari menerangi dan dapat menyediakan listrik. Bukan hanya mengeringkan cucian kita. Mengubah pola pikir dan perilaku mengurangi penggunaan energi tak terbarukan perlu dilakukan. Mengingat banyak faktor pendukung sekaligus penghambat yang perlu mendapat perhatian. Ketersediaan sumber energi baru yang melimpah di tanah air. Tidak sebanding dengan kemudahan, keterjangkauan, dan  penerimaan terkait dengan anggapan masyarakat umum.

Kendala utama dari penggunaan energi terbarukan adalah keterbatasan inovasi dan penerapan.  Muncul pula kemungkinan dan permasalahan dalam pemasaran energi yang dikenal sebagai energi hijau ini. Pengembangan dan penggunaan energi terbarukan sebagai bentuk keberlanjutan untuk kepentingan masa depan generasi penerus bangsa.

Negara kita mempunyai potensi energi yang luar biasa. Matahari yang melimpah sepanjang tahun. Kita diuntungkan dengan wilayah geografis yang terletak pada cincin api, tenaga panas bumi adalah potensi. Sebagai negara kepulauan kita mempunyai samudera yang luas potensi energi samudera. Tentunya semua itu tidak mudah, karena butuh inovasi intensif dan dukungan dari semua pihak. Semoga hemat energi hemat biaya  bukan sekadar slogan semata.

 

Referensi

Kesetrum Listrik Negara. Youtube: Watchdog Documentary. 4 September 2020 (www.youtube.com.watch?v=oVXw-ycjvAA diakses pada 7 September 2020)

Majalah Energi Kolaborasi Edisi Mei 2020

Scheer, Hermann. (1999) The Solar Economy (Renewable Energi for A Sustainable Global Future). London: Earth Scan

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Karya Jurnalistik "Energi untuk Indonesia" 2020


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Potensi Energi Tropis yang Tak Pernah Habis"

Post a Comment