Balekambang: Pantai Sejuta Umat Malang Selatan

"Libur kecil kaum usang..yang teramat manis begitu romantis..walau sekali setahun" 

Lirik lagu dari Iwan Fals mengilhami bagaimana kesederhanaan itu bisa berkaitan dengan kebahagiaan. Tiga minggu saya tidak pulang ke Malang. Rasa kangen anak sampai memuncak. Si Sulung sampai membuat lagu untuk mengekspresikan rasa kangen dengan papunya. Libur Natal 2020 saya pulang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. 

Balekambang Beach

Berwisata paling menyenangkan adalah wisata di alam terbuka. Bisa gunung atau pantai. Udara sejuk dan tentunya di masa pandemi seperti  ini bisa meminimalisir kerumunan. Udara sejuk dalam alami menjadi daya rileks tersendiri. Kali ini kami iseng tanpa rencana menuju pantai. Pantai sejuta umat untuk warga Malang Raya dan sekitarnya: Pantai Balekambang. Trayek yang harus dilalui. Malang kota - Bululawang - Gondanglegi - Suwaru - Bantur - Jalan Lintas Selatan dan gerbang pantai Balekambang. 


Tiket Murah Meriah 


Motor tua Si Revo merah berjalan menderu-deru. Tahun 2012 saya pernah motoran sendiri dari Gondanglegi menuju pintu gerbang Pantai Balekambang. Saat itu memanfaatkan waktu luang ketika mendampingi mahasiswa angkatan pertama untuk kuliah lapangan perdana di Kecamatan Gondanglegi. Sekadar survei jalan dan tidak masuk ke tempat wisata. Itu hal konyol yang pernah saya lakukan untuk melihat seberapa kuat motor revo menyusuri medan Malang Selatan. 


Revo Petualangan


Medan paling ekstrem yang bisa membuat kita menahan napas adalah Jurang Mayit atau Jurang Klampok di daerah Srigonco Kecamatan Bantur. Jalan naik turun dengan aspal yang tidak rata. Kadang penuh lubang kadang halus. Hasil pengamatan nakal saya. Jalan halus hanya ada di sekitar kantor desa atau kantor kecamatan. Kalau sudah keluar desa jalan sudah mulai tidak nyaman. Jika anda melintasi Jurang Klampok pastikan menggunakan gigi satu, baik waktu nanjak maupun waktu turun. Pastikan kendaraan prima dan rem pakem ketika menuruni jalur yang bentuknya seperti kuping yang membentuk huruf S. Semoga jembatan di sana segera jadi, agar perjalanan bermotor aman terkendali. 

Menyusuri 

Setelah kurang lebih satu jam berkendara tibalah kami berempat di depan gerbang tiket Pantai Balekambang. Ada tenda khusus yang bisa dilewati motor dengan semprotan disinfektan di atasnya. Masa new normal berarti pariwisata bisa tetap jalan asal menerapkan protokol kesehatan. Rajin cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. Itulah kenapa kali ini saya lebih memilih langsung menepi di pantai. Bermain pasir di ruang terbuka. Tidak menuju lokasi pura yang biasa dibuat foto-foto agar terhindar dari kerumunan. 

Wahana Ular Raksasa

Sebelum bermain ke pantai. Kami sempatkan makan di warung yang tersebar di utara jalan. Warung beratap menyerupai gazebo. Pesan makan dan minuman. Secara random kami memilih warung. Tidak lupa melihat daftar harga. Ada macam makanan dan minuman. Dari mie instan, minuman bersoda, kelapa muda sampai minuman 'surgawi' (anggur cap ortu dan bintang dalam botol). Dalam gazebo ada colokan listrik yang bisa untuk mengisi daya baterai gawai kita. Agar bisa foto-foto dan tidak kehilangan momentum. Ada kelapa muda satu biji yang diwadahi piring. Ternyata harganya cukup murah. Satu porsi hanya 10 ribu rupiah. Cukup mencengangkan dibanding ketika saya mengunjungi wisata pantai di Lombok yang kelapa mudanya harga berkali-kali lipat dari harga di pantai selatan Malang. 

Gazebo

Ini kali pertama saya mengajak keluarga ke pantai. Tole sejak dulu ingin bermain di pantai. Saya cuma bisa pamer foto atau video pantai. Kali ini dia langsung saya ajak ke pantai bersama adiknya yang secara etimologi namanya berarti samudera. Moana yang saya dapatkan inspirasi dari film Moana (2016)  yang usut punya usut merupakan  karya antropolog Robert Flaherty yang membuat film pada tahun 1926 dengan judul Moana. 

Awal tole saya gandeng menuju pantai langsung antusias melihat laut lepas. Langkah kakinya terhenti ketika melewati hamparan pasir. Dia terkejut karena melihat ada pasir putih dan belum biasa melangkah di atas pasir. Lain lagi dengan Moana. Saat pertama melangkah melewati pasir. Awalnya senang. Satu dua langkah akhirnya terkejut saat ada butir pasir yang masuk ke sandal selop karet birunya. Dia langsung minta di gendong dan tidak mau berdiri di atas pasir. Harus sering diajak ke pantai agar terbiasa dan suka suasana laut. 

Papu Family (semoga tahun ngarep numpak montor)

Lain lagi dengan tole. Ketika sudah bermain air di tepi pantai antara takut dan berani. Saya ajak main pasir masih enggan. Ini pertama kali dia bertemu pantai dan bermain pasir putih. Akhirnya saya memutuskan untuk berbasah ria. Melepas baju dan langsung berlari ke tengah air. Berenang dengan celana kargo tanpa kacamata renang. Tole akhirnya termotivasi dan ikut serta bermain dan duduk. Itulah perlunya kita membakar keberanian anak dengan pendekatan partisipatoris. 

Selepas bermain air sampai saya tak sengaja meminum air laut. Asin-asin sedap. Pukul 14:00 WIB kami mengakhiri mbolang dan rekreasi tanpa rencana. Segera balik ke rumah karena kuatir hujan dan turunan di Jurang Klampok yang bikin merinding.  Lain pulang lain berangkat. Perjalanan balik lebih pelan dan banyak berhenti. Termasuk momen ketika tole bilang: "Papu kecilin motornya". Celoteh tole bolak balik. Saya kurang jelas mendengar hingga terpaksa menepi. "Kecilin apanya Mas? emang motornya antman?" batin saya. Ternyata dia merasa bising karena suara knalpot dan minta suara knalpotnya dikecilin. Lain kali motor saya coba mode getar saja. 

Moana Inisiasi Tedak Seaworld

Pengeluaran wisata tanpa rencana kali ini: 
Pertalite 15 k
Tiket masuk 30k
Parkir 5k
Jajanan (kelapa muda 10k, popmie kopi) 30 k
Pipis 2k
Mandi bilas plus satu sabun (3 org) 16k

Malinowski (Bukan Pulau Trobiand) 

Tips asyik bermain di pantai Balekambang Malang: 
1. Usahakan berangkat pagi 
2. Bawa bekal makanan, minuman dan jajanan sendiri 
3. Jika menggunakan motor pastikan kendaraan siap jalan. Kunjungi tukang service langganan dan pastikan ban, rem serta oli optimal. 
4. Jangan memaksakan diri untuk sampai lokasi secara cepat. Ini rekreasi bukan balapan. Sering-sering istirahat di pinggir jalan. 
5. Jaga kesopanan dan etika selama perjalanan baik berangkat maupun pulang. Uluk salam. Atau kalau saya selalu membunyikan klakson ketika melewati jembatan atau daerah tertentu yang dianggap 'singup'. 
6. Selama musim hujan. Masa layak bermain di pantai adalah pagi sampai tengah hari. Selepas siang siap-siap untuk balik sebagai antisipasi hujan. Waspada jika cuaca berubah secara ekstrim. 
7. Siapkan banyak uang receh. Untuk bayar parkir, beli pentol, beli sempol atau beli telur puyuh yang biasanya dijajakan di sekitar pantai. Itu bentuk kita membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selamat berlibur. Ojo kerja ae rekreasio ben ora spaneng. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Balekambang: Pantai Sejuta Umat Malang Selatan "

Post a Comment