"Karikatur merupakan alat komunikasi yang tepat untuk jaman dulu dimana tidak banyak wadah untuk mengeluarkan pendapat dan ekspresi...
Karikatur penuh makna tersirat sehingga penikmat karikatur kadang tertawa sendiri saat mengetahui makna dibalik karikatur tersebut hahaha..
Selain digunakan untuk membuat gambar sindiran maupun gambar tentang peristiwa kondisi saat itu dapat juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang maupun berdialog kapada seseorang melalui karikatur, jadi lebih smart dan elegan dalam penyampaiannya..."
(Masari0)
Goresan Dono (Sumber: IG @masari0-Lembaga WarkopDKI) |
"Dasar lelaki nggak tahu diri!
Kalau gak nge-brik, tidur!
Kalau gak tidur, makan!
Kalau gak makan, ....*"
*Isi sendiri sesuai kemampuan.
Arsip berharga yang dipunya oleh anak Dono. Kiprah berkarya dalam karikatur yang dibuat Dono saat masih kuliah sampai menjadi komedian. Karikatur yang digambar Dono diatas QSL card. Sebuah kartu jaman dulu yang berfungsi sebagai media saling berkabar antar sesama aktivis radio amatir. Sebab dulu sebelum ada internet dengan media sosial, Radio Amatir merupakan cara sosialisasi antar perorangan ataupun komunitas ke seluruh Indonesia mapun dunia"
Yankee Charlie Charlie Charlie Delta (Dono's callsign) |
Zaldy adalah komikus 'roman Jakarta' terkemuka di tahun 1970-an. Jika Han Jaladara dan Ganes T.H. dikenal sebagai komikus silat, maka Zaldy di masa itu dikenal sebagai pencipta komik melankolik yang biasanya bercerita tentang mahasiswa yang jatuh cinta pada seorang perempuan cantik, tapi akhirnya sang mahasiswa jatuh ke pelukan perempuan yang usianya dua kali lipat dari sang pemuda (Leila S. Chudori)
Koran Salemba |
Siapa yang tidak kenal Dono. Salah satu pelawak legendaris tanah air yang tergabung di Warkop DKI. Tidak disangka pelawak yang juga salah satu akademisi ini ternyata juga jago gambar. Gambar-gambar di atas adalah karya legendari dari Dono yang menyajikan kritik pada pemerintah Orde Baru. Sebuah tindakan berani dari seorang artis yang kadang dianggap sebelah mata. Menjadi tokoh yang kerap dibully dipinggirkan dan dianggap sepele. Semua adalah sebuah bagian dari film. Dari balik itu sosok Dono adalah orang yang unik, pintar, bertalenta dan kritis. Dengan karya tangannya bisa membuat geram rezim kala itu. Kritik yang membangun dengan data dan fakta yang akurat.
Koran El Bahar |
"Beda dengan Jaman Now! yang memang kebiasaan komen jauh lebih "seru". Jadi banyak yang terbawa perasaan dibanding memberikan komen yang konstruktif..."
0 Response to "Dono Sang Karikaturis dan Kritik Konstruktif "
Post a Comment