"Sampai Stasiun Kereta pukul setengah dua
duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga
kereta tiba pukul berapa?
biasanya kereta terlambat dua jam mungkin biasa"
(Iwan Fals)
Lagu lama karya Iwan Fals yang menggambarkan kondisi perkeretaapian masa silam. Kereta yang telat, berhenti di stasiun ketika persilangan sampai hampir sejam, semrawut, copet, kursi bebas, bagasi di toilet dan lain sebagainya menjadi potret sarana transportasi ular besi masa itu. Tapi sejak ada banyak pembenahan, akhirnya kereta api sekarang menjadi moda transpotasi umum yang telah berubah. Tepat waktu, stasiun bersih bahkan segalanya bisa via daring.
Kereta yang terkejar (Pintu Tol Singasari Malang) |
Karena banyak pembenahan itulah lagu Bang Iwan seperti tidak berlaku lagi. Kalau terlambat pun khususnya untuk kereta kelas ekonomi biasanya tidak lebih dari 20 menit. Pokoknya sesuai jam pada tiket. Justru yang terlambat adalah orangnya. Pernah punya pengalaman terlambat naik kereta?
Saya pernah dua kali, tahun 2016 silam untuk kereta Logawa dari Kulon Progo menuju Pasuruan dan terbaru menjelang lebaran tahun 2021 untuk kereta api menuju Malang dari stasiun Gubeng. Rasanya itu mengenaskan seperti ditinggal rabi pas lagi sayang sayange.
Bus Pengganti Kereta dari Jogja tahun 2016 silam |
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Begitu juga saat kita punya pengalaman pahit tertinggal kereta. Berlarian di depan stasiun eh ternyata...kereta telah berangkat. Atau kita berusaha tepat, ternyata jam kereta dengan alroji kita berbeda. Itu sekian drama dari banyak faktor ketinggalan kereta. Saya teringat tahun 2016, saat itu masih menjadi penganten baru. Masih kinyis-kinyis. Dari Gununggempal saya diantar kawan-kawan menuju Stasiun, Ternyata sampai di Stasiun, kereta sudah berangkat. Baru saja jalan, selisih sepersekian detik. Bahkan beberapa rangkaian kereta masih berjalan di depan saya hingga kereta paling belakang. Saya hanya melihat kaku di depan satpam yang telah menutup pintu masuk. Ingin rasanya masuk dan berlari mengejarnya apalah daya, kereta tidak mungkin rem mendadak atau mundur.
Tanpa lama terbengong saya berupaya melakukan hal epik nan konyol yaitu mencoba mengejar kereta. Langsung menggunakan motor Revo merah melesat menuju Jogja Kota. Siapa tahu bisa bertemu dan lebih dahulu di Stasiun Giwangan. Ternyata sesampainya di kota, kereta sudah tidak ada. Lagian pemotor mana yang bisa mengejar laju kereta api. Kecuali pembalap dengan jalur yang sepi. Lha ini jalur Kulon Progo - Malioboro, tak mungkin bisa terkejar. Akhirnya saya menggunakan alternatif lain yaitu menuju Terminal Giwangan untuk pindah naik Bus. Patas Orange dari Golden Star. Walau uang tiket kereta hangus, yang penting nyampai dan ikhlaskan saja.
Simak juga:
Jetbus Sugeng Rahayu GS 37 (Giwangan-Bungurasih)
Alternatif pengganti itu perlu karena watu terus berlari. Momen ketinggalan kereta yang kedua terjadi pada bulan Mei 2021. Sebenarnya ada anjuran dari Pemerintah untuk tidak mudik. Mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi sejak tahun 2020. Jauh dari keluarga tentu beban mental tersendiri yang sangat berat bagi sebagian orang. Itulah akhirnya saya memutuskan untuk tetap mudik ke Malang (untuk lebaran perdana di Malang), tapi tidak pulang ke kampung halaman di Lamongan. Rencananya saya berangkat dari kantor tanggal 12 Mei 2021 naik kereta Api Penataran tujuan Malang. Santai mengerjakan laporan sejak pagi dan merasa banyak waktu. Kereta berangkat jam 11 lebih. The power of mepet-mepet ternyata tidak efektif. Terbukti ketika diantar Nevi saya sampai di depan stasiun bertepatan dengan peluit kereta. Akhirnya oleh petugasnya tidak boleh masuk. Padahal saya telah berlari sepenuh tenaga. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan bermotor menuju Terminal Purabaya dan naik bus. Penting sampai Malang (walau telat kereta), dan terbukti Bus Patas mampu melaju 12 menit lebih cepat daripada kereta kelas ekonomi.
Tapi ketinggalan tetap ketinggalan yang membuang waktu dan tenaga. Bukti kita kurang punya manajemen waktu yang baik. Oleh karena itu berikut adalah 3 Tips agar tidak ketinggalan kereta:
1. Pastikan anda berada di Stasiun maksimal 30 menit sebelum kereta berangkat. Tapi jangan salah stasiun. Harus sama dengan nama stasiun yang tertera di tiket.
2. Samakan jam tangan anda dengan jam keberangkatan kereta. Lihat jam di stasiun dan samakan dengan jam tangan anda. Jika masih ragu minta ijin menemui kepala stasiun terdekat untuk menyamakan waktu anda dengan jam tangannya.
3. Hari ini kereta api tanah air telah berbenah. Jika terlambat pun tidak sampai berjam-jam seperti dulu kala. Oleh karena itu jangan berharap bisa masuk kereta jika jam keberangkatan anda sampai di stasiun super mepet.
0 Response to "Momen Ketinggalan Kereta "
Post a Comment