Siapapun Bisa Jadi Juara

Percaya atau tidak kita semua adalah juara. Ingat dalam proses biologis kita semua terlahir sebagai juara tercepat. Terseleksi dari ribuan bibit bakal manusia yang berebut menuju indung telur. Hidup pada dasarnya merupakan kompetisi semua tergantung bagaimana kita menghadapi. Tuhan telah mengatur semua dan manusia tinggal menjalani apa isi skenario-Nya. Kesukaan menggambar dan menulis jika ditekuni secara sungguh-sungguh terbukti menghasilkan. Harapan untuk mengabdi di kampus yang pupus sejak 2015 setelah melalui dua tahun yang luar biasa memberikan pelajaran bahwa kita tidak boleh berharap terlalu tinggi pada janji manusia. 

Menara Peninsula, 7 November 2019 

Menjadi blogger tidak ada terbersit dalam cita-cita masa kecil saya. Keinginan saya masa itu adalah menjadi penjual Soto Ayam Lamongan atau Serdadu Laut. Tapi ada skenario lain yang mengantarkan menjadi seorang kartunis sekaligus penulis, menulis apapun. 2018 melalui blog etnokartunologi yang saya tekuni sejak tahun 2010 bisa mengantar sampai menuju Jakarta naik kepanggung kehormatan sebagai Juara III Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Kategori Blog. Intinya mengarang indah jadi berkah

Para Pemenang Kategori Blog 2019

Menekuni ilmu antropologi tidak melulu mengantar kita menjadi seseorang berjuluk antropolog yang tinggal dan berkarya di kampus. Banyak lahan luar dunia akademis yang bisa menjadi sektor usaha antropologi termasuk menulis. Aplikasinya diwujudkan menjadi akademis, jurnalistik dan literasi. Merujuk pada buku karya Helena Wulff berjudul The Anthropologist As Writer: Genres and Context in Twenty-First Century (2016) di dunia luar sana tersebar beberapa antropolog yang terbukti sukses dengan dunia tulis menulis non akademik istilahnya jurnalis antropologis. Ada Andre Gingrich dari Vienna, Thomas Hylland Eriksen di Oslo dan Dan Robinowitz dari Tel Aviv. Merekalah contoh Jurnalisme kultural yang menggabungkan antropologi dengan dunia tulis menulis. 

Terbukukan 

Pengalaman dapat menjadi media pembelajaran sekaligus penyadaran. Menulis di blog menjadi sarana untuk berbagi pengalaman kepada pembaca. Tidak perlu menggunakan bahasa yang terlalu menjulang tinggi. Bahasa sehari-hari dengan fokus pada isu yang sedang banyak dibicarakan dapat menjadi cara ngeblog yang baik. Jika pada 2018 saya berbagi tulisan tentang “Pesan Pendek dari Meja Belajar”, tahun 2019 saya bercerita tentang “Gerakan Satu Rumah Satu Rak Buku”. Tulisan refleksi pengalaman menjaga buku sebagai harta karun literatif ini mengantarkan saya menjadi nomine diambil 10 dari 261 naskah blog yang masuk ke admin lomba. Tahun ini meraih Pemenang Harapan. Masih ada harapan untuk selalu rajin berbagi dalam berbagai kesempatan. Apapun lombanya yang penting partisipasinya. Juara atau tidak itu urusan belakangan. Segalanya menjadi proses yang layak untuk dinikmati. Belum pernah berpikir saya menjadi atlet lomba menulis. Yang penting turut berpartisipasi dan berbagi kebaikan melalui tulisan.

Dapat bonus mug cantik 

Era distorsi informasi semestinya kita harus turut bergerak, tidak sekadar prihatin namun ikut berpartisipasi apapun dan seberapa kecil itu bentuknya. Pagi ini sewaktu sarapan di Warkop Giras Rungkut Timur Kuburan saya membaca koran yang menjadi salah satu menu sarapan gizi wacana. Pada halaman kedua, sebuah iklan layanan masyarakat sekaligus himbauan dari Whats app untuk menjadi pengguna yang bijak dan tidak serta merta menyebarkan berita yang belum tentu terbukti kebenarannya. Sebarkan berita kebaikan bukan hoaxs atau kabar bohong lainnya. Tugas blogger salah satunya adalah memberikan informasi yang akurat dan inspiratif dalam kemasan tulisan yang lugas, padat dan merakyat. Tentunya semua butuh proses, jika kita telah melewati proses itu kita adalah juaranya.

Kenangan di Plaza Prestasi Kemendikbud 2018 

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Siapapun Bisa Jadi Juara"

  1. Tulisan e keren mas..
    Aku sepakat, siapapun bisa jadi juara..

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Terima Kasih atas apresiasinya..menulis dan berbagi kebaikan adalah mental juara

      Delete