Hotel DMax Lombok: Selemparan Batu Dari Bandara Praya

"Rolex...Resiko Orang Jelek
Ciledug..Cinta Lewat Dukun..."
O.M PMR

19 Oktober 2019 dalam kesempatan riset ke Lombok gelombang ke dua saya menginap di hotel yang tidak jauh dari bandara. Kelompok peneliti ketiga diinapkan di lokasi yang berbeda dari sebelumnya. Setelah menginap di Kota Mataram, kali ini kami menginap di Dmax Hotel &  Convention Lombok. Di sini pada Jumat Siang saya bertemu dengan penyanyi legendaris yang menemani jiwa joged sedari kecil sampai masa belajar blog di galeri FISIP Unair. Jhonny Iskandar penyanyi suara khas dengan lagu andalan Aku Bukan Pengemis Cintaaaaa. Meskipun sejak 2018 keluar dari OM PMR (Pengantar Minum Racun) masyarakat terlanjur mengidentikan dengan O.M PMR. Sudah masuk dalam branding of mind semacam air botol kemasan dengan akua dan pompa air dengan sanyo. 

Bersama Jhonny Iskandar yang Bukan Pengemis Cinta 

Hotel yang berjarak kurang lebih 5 km dari Bandara Internasional Praya ini terletak Jl. Raya Bypass BIL Km. 2 Praya, Lombok Tengah, Penujak, Praya Barat. Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sangat direkomendasikan bagi yang tidak ingin berjauhan dari bandara. Pada layar monitor depan meja receptionist terdapat tayangan update jadwal penerbangan beserta progress penerbangan secara aktual. 



Senyum Sarapan Pagi 

Hotel menurut definisi dari buku BPS merupakan penyediaan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar didalam satu bangunan yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan atau fasilitas lainnya. Meskipun terletak di tengah persawahan sebelah Jalan Bypass namun untuk akses ke Kota Mataram dapat dijangkau dengan kendaraan sewaan, kendaraan umum atau ojek online.
Baca Juga: Bandara Internasional Praya Lombok 

Receptionis

Hotel ini menyediakan kamar yang lumayan luas. Kebetulan saat itu kami menginap bertiga. Dapat kamar triple bed dengan satu kamar mandi. Airnya dual temperatur, bisa dingin bisa panas yang mengalir selama 24 jam. Tersedia fasilitas air minum dalam botol kemasan. Pada pagi hari tamu bisa menikmati sarapan di resto yang terletak di lantai I. Satu rangkaian dengan bar dan toko souvenir yang menjual macam-macam mutiara dengan berbagai pernik-perniknya. Yang amazing di sini harga sebotol bir dingin kemasan kecil adalah 45k. Seket ewu susuk mang ewu iso ngebeer. Ada pula satu minuman di bar seharga 900k untuk satu kali tegukan. Mungkin itu minuman sakti yang bisa merubah orang menjadi lebih kreatif dan ahli bela diri. 


Bersama Peneliti Senior
Hotel ini tergolong ramah dari sisi pelayanan dari semua lini staf. Salut untuk keramahan pada lingkungan sekitar terutama petani semangka yang mendapat asupan air dari saluran drainase milik hotel. Bagi para penggemar buah semangka kecuali saya yang termasuk manusia hobi anemia, menginap di sini dapat membeli semangka harga ala petani di sekitaran bypass. Bisa beli satuan kiloan bahkan grosiran. Siapa tahu bisa buat tawuran kala zombie menyerang kebun teras rumahmu. I'm coming. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hotel DMax Lombok: Selemparan Batu Dari Bandara Praya "

Post a Comment