Alarm Kecepatan Bus Malam dan Tragedi Jaket Hoody (Update Jadwal Bus Eka Surabaya-Semarang pp)

Perjalanan malam lintas provinsi bagi saya lebih nyaman dengan menggunakan bus patas. Tujuannya cuma satu, ingin tertidur lelap. Bangun makan lalu tidur lagi dan sampai di tempat tujuan. Ada akhir Juni 2019 ada agenda khusus ke Semarang untuk menghadiri pernikahan kawan kantor. Maksud hati ingin naik si orange tapi tidak sedang jalan. Kata kru sedang perbaikan. Akhirnya tanya mandoran di Bungurasih ada Mbak Eka yang melayani tujuan Semarang berangkat pukul 21:30 WIB langsung lewat tol via Salatiga-Bawen.

Masuk Tol 
Setelah mencocokan gambar peta pada kartu undangan, terlihat tempat resepsi dilaksanakan di sekitaran mBandungan. Jadi turunnya di sekitaran Lemah Abang tidak jauh dari Ungaran. Nanti saat membayar karcis sampai saya tunjukan peta undangan resepsi kepada kondektur agar lebih akurat. Jika kembali pada saat berjuang riset kartun untuk penyusunan tesis pada tahun 2014 silam, Bawen adalah area bermotor paling dramatis saya. Revo merah meraung-raung melintasi jalan naik turun setelah dari Ngablak-Kopeng-Bawen-Semarang Kota. Area jalanan luas tapi kendaraan juga relatif kencang. 

Pengganti Pisuhan Penumpang 
Pukul 21:29 WIB terdengar mandoran di shelter Patas Jogja-Semarangan Terminal Bungurasih berteriak mengingatkan penumpang: "Semarang Semarang!". Penumpang yang mulai panik takut tidak mendapat tempat duduk langsung merangsek berebut. Perjalanan kali ini saya bersama Pak Git, dosen senior FISIP yang suka berpetualang. Keluyuran ke pelosok menjadi hal yang biasa buat beliau. Sebelum bus datang, jika penumpang masih membludak kami menerapkan strategi berbagi masuk dari dua pintu: depan dan belakang. Begitu mendapat tempat duduk langsung menyisakan satu kursi kosong. 


Bertemu Saudara Segarasi
Penumpang untuk patas jurusan Semarang ternyata tidak sebanyak jurusan Jogja atau Magelang. Perjuangan berebut masuk membuahkan hasil dengan mendapat sleepy chair, yaitu kursi yang menurut saya paling nyaman dan aman untuk tidur. Deretan 3-5 belakang sopir. Goncangan tidak seberapa, dan jika terjadi apa-apa masih relatif lebih aman. Bagaimana rasanya perjalanan malam setelah ada jalan tol? waktu lebih singkat sampai Ngawi untuk makan, tepat pukul 00:00 WIB dan setelah itu masuk tol kembali menuju Solo. Jika dibanding denga masa saat saya menjadi manusia bus 2012-2015 kali ini perjalanan malam lebih lurus. Tidak ada pemandangan pemotor yang memotong jalan, pick up keluar masuk gang seenaknya, becak dan rumah-rumah. Nyaris sepanjang mata memandang ketika melintas tol, isinya hanya jalanan lurus, lampu dan sesekali gerbang tol tanpa petugas jaga karcis karena sekarang semua serba kartu. Tempel jalan, asalkan saldonya pas. Jika kehabisan di setiap gerbang tol ada pos untuk isi ulang uang elektronik. Kalau tengah malam tidak mengapa, lain ketika lalu lintas padat merayap berapa muka masam karena antri macet.  

Pemandangan Malam
Naik bus malam langsung tol panjang jika untuk terasa tidur terasa syahdu karena jalanan lancar bebas macet dan kecepatan selalu konstan. Bila melebihi kecepatan yang sudah ditetapkan garasi, akan terdengar bunyi alarm..tii titit tiittititittt...itu tanda melebihi batas kecepatan. Biasanya sopir langsung mengurangi kecepatan ketika bus melaju. Terobosan keren untuk keselamatan penumpang dan menghapus cap bus yang ugal-ugalan di jalan. Tentu saja bagi yang biasa naik bus malam kecepatan tinggi hati seakan teriris ketika melihat di sebelah kanan jendela mobil-mobil pribadi berbadan kecil mendahului dengan mudah. Mirip T-Rez yang didahului lari oleh seekor iguana. 
Bersama Pak Git
Bus Eka adalah salah satu armada PATAS yang melayani jalur Surabaya menuju Jogja, Magelang, Semarang, Purwokerto dan Bobotsari. Berpusat di Jl.Raya Gilang No. 10 Taman Sidoarjo. Garasi sekaligus dapat menjadi halte pertama untuk penumpang yang tidak ingin uyel-uyelan dalam terminal pada hari tertentu. Garasi dapat dihubungi melalui telepon (031) 7882345. Ini nomer terbaru yang paling valid yang bersumber dari karcis. Jika ingin ke Semarang berangkat dari mana dan kapan? Berdasarkan pengalaman ke Mbandungan kemarin, Bus Eka berhenti dari Sukun dan depan terminal Bawen. Jam keberangkatan dari Surabaya: 01:17-04:23-06:47-08:15-09:48-10:45-11:35-13:50-15:15-17:40-19:45-20:30-21:48-23:18. Dari Semarang: 12:00-14:00-18:15-20:00-20:35-21:00-23:00-01:20-02:30-04:30-06:20-07:15-07:45 dan 10:30. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi bus jalanan dan ketersediaan armada. 

Tragedi Jaket Hoody
Ojek Lemah Bang 
Kembali pada cerita perjalanan malam kami. Pada sepertiga malam bus sudah melaju di kawasan Salatiga. Perjalanan malam akan segera berakhir. Melintas tanjakan arah Ungaran teringat perjuangan mengumpulkan data untuk menyelesaikan studi di Jogja. Tibalah kami di pertigaan Lemah Abang, kondektur (Mas Teguh) memberi tanda sudah sampai tujuan. Pak Git sudah bangun sebelumnya dan kami berdua bersiap turun bus. Pagi masih terlalu dini, tukang ojek belum datang di posnya. Sesekali terlihat mobil pengantar barang saja. Tiba terlalu pagi. Jika tidak lewat tol bisa tiba sampai jam 6 pagi. Karena kurang tidur melihat pangkalan ojek yang sepi saya langsung merebahkan badan di pojokan dengan berbantal tas rangsel yang berisi kostum baju resepsi. Baru menyandarkan diri tiba-tiba Pak Git bertanya: "Mas...sampean coba hubungi HP kulo" sontak saya sampai terloncat karena keget bercampur panik. Nomer beliau saya hubungi masih terhubung sembari menghampiri Pak Git yang membongkar seluruh isi tas rangsel Eiger. Siapa tahu terselip di antara baju-baju. Hasilnya nihil. Setelah berulang kali menghubungi nomer Pak Git masih bisa terhubung namun tidak ada yang mengangkat. 

Spekulasi kami mungkin HP Asus itu terjatuh di kursi ketika dalam bus. Saya perhatikan jaket yang dipakai Pak Git adalah jenis Hoody, kantong dangkal bagian depan. Walaupun dilengkapi kantong rahasia di bagian belakang tapi jaket model penyanyi rap ini kurang direkomendasikan untuk perjalanan jauh. Terlalu tipis dan minim kantong. Berbeda dengan model jaket gunung yang kantongnya banyak dan tersedia di semua bagian lengkap dengan kancing atau resleting. 

Kami sepakat untuk langsung mengejar bus menuju terminal Terboyo dengan menaiki bus ekonomi Solo-Semarang. Selepas subuh kami tiba di Terboyo. Beruntung sempat memfoto bus saat parkir di rumah makan Duta Ngawi. Bus tersebut sudah terparkir rapi menunggu giliran berangkat jam 7 pagi kearah timur kembali. Gelap dan mesin sudah dimatikan. Pak Git gigih berjuang hingga bisa membangunkan kru bus yang berada di dalamnya. Terminal Terboyo sebenarnya sudah dipindahkan ke Terminal Mangkang, tapi masyarakat masih tetap memakainya sehingga masih beroperasi sebagai terminal bayangan. Tidak ada tempat istirahat sopir dan kru seperti di terminal Giwangan Jogja atau Arjosari Malang. Itulah yang membuat saya bingung harus mencari kemana kru bus Eka. 

Ku kejar kau sampai Terboyo
Setelah memeriksa seluruh bagian bus dan melakukan olah TKP bersama Pak Git dan Mas Eko sang kondektur, hasilnya HP tidak ditemukan. Awak bus sendiri tidak tahu, jika ada barang penumpang yang tertinggal biasanya diamankan oleh awak karena hal ini sebagai bagian dari pelayanan. HP yang dicari terus beberapa kali saya hubungi, menjelang matahari merekah seperti sudah ada yang merespon tapi tidak mau menjawab.  Demi kepentingan data, akhirnya kami kembali ke Ungaran untuk mengurus pemblokiran di Graha Pari. Setelah mendapat kartu baru bernomer lama, atas rekomendasi Mbak Graha Pari kami menuju sekitaran pusat Ungaran untuk membeli HP baru. Amanat dari cerita di atas adalah jika anda bepergian jauh usahakan untuk tidak menggunakan jaket hoody kecuali naik mobil pribadi. Selalu mengecek secara berkala barang pribadi seperti dompet dan handphone dan selalu rajin bersedekah. Karena anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya. Salam satu aspal anti perpal. 
.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alarm Kecepatan Bus Malam dan Tragedi Jaket Hoody (Update Jadwal Bus Eka Surabaya-Semarang pp)"

Post a Comment